SERAYUNEWS – Penganut kepercayaan Aboge Bonokeling di Banyumas, punya hitungan sendiri untuk penetapan hari raya Iduladha.
Mereka ada dua agenda dalam merayakan hari besar yang mereka sebut Perlon itu. Pertama ritual Perlon Rikat Banokeling, akan berlangsung pada, Jumat (21/06/2024).
Kemudian, kegiatan penyembelihan hewan kurban atau Perlon Besar, baru akan mereka laksanakan, Kamis (27/06/2024) pekan depan.
“Idul Adha pada Banokeling itu sebutannya Perlon Besar. Ada dua kegiatan, pertama Perlon Rikat Banokeling, dan Perlon Besar,” kata Juru Bicara Masyarakat Banokeling Desa Pekuncen, Sumitro, Selasa (18/06/2024).
Pada kegiatan Perlon Rikat, anak putu Banokeling akan melakukan bersih-bersih makam. Pembersihan meliputi makam leluhur hingga Makam Panembahan Benokeling.
Sementara pada acara Perlon Besar pada Kamis pekan depan, anak putu Banokeling memotong hewan kurban atau munjung/nazar. Untuk jumlah hewan tidak pasti berapa hingga hari H. Tetapi, jumlahnya antara 15-30 ekor.
“Jumlah pastinya nanti sehari sebelum Perlon Besar,” ujarnya.
Bonokeling memiliki hitungan sendiri yang sudah turun temurun dari leluhur. Dasar hitungan itu mengacu pada penanggalan Jawa, Alip Rebo Wage (Aboge).
Tahun ini tanggal 1 Zulhijah jatuh pada Senin Pon lalu. Dari hitungan itu, maka 10 Zulhijah jatuh pada Rabu Pahing.
“Tahun ini tanggal tahunnya Jumat Pon. Nah Jumat Pon itu dari hitungan haji, tanggal hajinya Senin Pon sampai 10 hari jatuhnya Rabu Pahing. Itu pasti sudah rumus,” katanya.
Sumitro menambahkan, meski penetapan waktunya berbeda dengan pemerintah, namun selama ini tidak menjadi gejolak di masyarakat. Mereka sudah terbiasa dengan kepercayaan masing-masing.