SERAYUNEWS – Pengelolaan sampah yang hampir mencapai zero landfiil, membuat Kabupaten Banyumas terpilih sebagai tuan rumah Smart Green Asean Cities (SGAC) Programme’s 2nd City Windows Series. Acara yang berlangsung mulai hari ini, Selasa (12/9/2023) hingga Kamis (14/9/2023) mendatang dihadiri perwakilan 13 kota dari 8 negara di Asean atau negara di wilayah Asia Tenggara.
Program Manager SGAC UNCDF Chenchi G Dorjee mengatakan, terpilihnya Banyumas sebagai tuan rumah karena pengelolaan sampahnya terbaik. Chenchi juga menyampaikan kekagumannya terhadap tim pengelolaan sampah Banyumas yang berhasil membuat sampah menjadi uang.
“Banyumas leading dalam pengelolaan sampah dan saya terkejut saat datang ke sini, dimana tim mulai dari bupati, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan lainnya sangat serius mengelola sampah hingga bisa menjadi uang,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan penasihat senior program Smart Green Asean Cities yang juga perwakilan dari UN Capital Development Fund (UNCDF), Fakri Karim. Sebelumnya sudah dilakukan assessment dan Banyumas terpilih sebagai tuan rumah.
“Tahun lalu kita gelar di Thailand dan sekarang giliran tuan rumahnya Indonesia, setelah dilakukan assessment, terpilih Kabupaten Banyumas. Mengapa Banyumas? Karena yang kita bahas tentang sampah dan manajemen pengelolaan sampah di Banyumas sudah mendekat zero landfiil,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Banyumas, Achmad Husein memaparkan tentang transformasi pengelolaan sampah di Banyumas yang tidak mungkin berhasil tanpa adanya dukungan dari masyarakat dan sector swasta. Dan 2nd City Windows Series ini akan membantu kota-kota di ASEAN untuk saling belajar.
“Banyumas telah membangun ekonomi sirkuler (circular economy) dari pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan partisipasi aktif masyarakat dan investasi swasta. Kami bangga bisa menjadi tuan rumah acara bergengsi ini, kami siap berbagi ilmu dan tentunya kami juga akan belajar dari pengalaman kota-kota lain,” ucapnya.