SERAYUNEWS – Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) yang berkeliaran di Purwokerto, makin hari semakin banyak.
Kepala Satpol PP Kabupaten Banyumas, Setia Rahendra mengakui, sangat sering mendapat laporan dari masyarakat terkait keberadaan mereka.
“Kendalanya memang bagi mereka kesejahteraan, tetapi itu juga karena mental miskin yang masih melekat. Tidak bisa juga mengatakan miskin, ada yang memiliki sepeda motor,” kata dia, Jumat (2/6/2023).
Hendra mengakui, cukup kesulitan menjadikan Purwokerto kawasan bebas PGOT. Terlebih kata dia, rata-rata yang terjaring razia bukan orang Purwokerto.
“Kita sering patroli, pembinaan juga sudah.Operasi yustisi dengan membuat berita acara, proses sidang juga sudah,” kata dia.
Keberadaan rumah singgah di Kabupaten Banyumas, ternyata juga tidak menjawab persoalan banyaknya pengemis dan gelandangan di Purwokerto.
“Setelah dirazia, kami menyerahkan mereka ke rumah singgah untuk mendapat pelatihan untuk berusaha,” ujarnya.
Dari hasil penelusuran yang pernah dilakukan Satpol PP Banyumas, para pengemis dan gelandangan ini terlanjur nyaman dengan cara hidupnya.
“Sehari mereka itu bisa mendapatkan Rp 100 sampai 200 ribu dari mengemis,” ujarnya.