Purbalingga, serayunews.com
Sempat beredar di media sosial, masyarakat merasakan ketidaknyamanan atas keberadaan PGOT itu. Sebab, mereka ada yang memaksa dalam meminta-minta.
Kasi Tibum Satpol PP Purbalingga Sutriono, SSos mengatakan, operasi Cipta Kondisi Tibumtranmas di lakukan di sejumlah titik. Mulai dari kawasan alun-alun, Simpang Empat Sironge, Simpang Empat Karangsentul, Kedung Menjangan, dan Terminal. Kegiatan dilakukan berdasarkan aduan masyarakat serta persiapan menjelang ramadhan.
“Terjaring sekitar 24 orang. Baik pengemis, anak punk, badut jalanan, dan gangguan Psikotik,” katanya,
Di kawasan alun-alun, terjaring 10 pengemis. Rata-rata berusia lanjut dan membawa anak kecil. Tiga diantaranya merupakan warga Pengalusan, dua warga Bancar, selebihnya warga Kebutuh, Majatengah, Tangkisan, dan Kebutuh.
Di sekitar Simpang Kedungemanjangan, diamankan empat anak punk. Tiga merupakan warga asli Purbalingga dan satu orang warga Semarang. Sedangkan lima badut jalanan diamankan dari perempatan Sironge dan Karangsentul.
“Badut ini semua warga Kabupaten Banyumas,” ujar Sutrisno.
Sutrisno menceritakan, bahwa ada satu orang dengan gangguan Psikotik, yang cukup merepotkan. Petugas harus kejar-kejaran saat mengamankan. Meski sudah berhasil ditangkap, namun kabur saat akan dititipkan di rumah singgah.
“Satu orang phsikotik jalanan di depan yang diamankan, namun setelah sampai di Rumah Singgah Perlindungan Sosial Dinsosdalduk KB P3A melarikan diri dengan melompati pagar keliling,” kata dia.