SERAYUNEWS– Pengguna jalan raya Gripit- Kalibening Kabupaten Banjarnegara sejak beberapa hari belakangan mengeluhkan adanya tumpukan sampah yang sudah meluber hingga ke badan jalan. Akibatnya, setiap berpapasan dengan pengendara dari arah lain harus bergantian. Sebab, jalan menyempit karena menggunungnya sampah di tepi jalan.
Sigit, seorang pengendara motor asal Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara mengatakan, titik jalan menjadi ancaman bagi yang tidak berhati-hati. Pasalnya, katanya, tumpukan sampah sudah sampai badan jalan. “Jika dari arah Gripit, tumpukan sampah berada di setelah tikungan dan menanjak sehingga tidak terlihat dari arah berlawanan. Ini rawan terjadi salah paham antar pengguna jalan,” katanya.
Menurut dia, keberadaan sampah sangat menggangu karena sampah tidak masuk dalam lokasi namun ditumpuk di pinggir jalan. Memang, kata dia, ada beberapa orang yang sortir sampah yang masih berharga, namun itu tidak memberi pengaruh yang signifikan untuk mengurangi sampah.
Pengguna jalan lainnya, Tono mengatakan, seharusnya pengelola sampah bisa menarik sampah agar tidak menumpuk di tepi jalan. Agar tak ada kesan kumuh. “Apalagi, sampah berada di jalur utama dan sebelum masuk kota Kalibening. Akan menjadikan kesan kumuh bagi lingkungan,” katanya.
Selain itu, akibat aliran air yang keluar dari tumpukan sampah muncul bau dan menjadikan badan jalan licin. Dengan begitu, harus diwaspadai semua pengguna jalan karena berpotensi lintasan licin dan membahayakan pengendara.
Kepala Desa Kalibening, Hidayanto saat dikonfirmasi mengatakan, keberadaan sampah tersebut sudah dibahas dengan pihak terkait dan tidak lama lagi akan ada progres. “Kami sudah membahasnya dengan pihak terkait,” katanya.
Khusnan, pengelola pasar Kalibening mengatakan, sampah yang berada di lokasi penampungan tersebut tidak hanya dari pasar saja melainkan juga sampah warga. “Untuk sampah pasar Kalibening, jika pasaran pahing sampah dibuang ke lokasi tersebut dan saat pasaran kliwon, sampah diambil dan dibawa ke TPS Winong Bawang,” katanya.