SERAYUNEWS – Tim Asesor yang berasal dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) Global Geopark atau memiliki singkatan UGGp telah merampungkan penilaian terhadap Geopark Kebumen.
Kunjungan dua asesor yakni Mr. Andreas J. Schuller dari Jerman dan Ms. Sarina dari China selama empat hari di Kebumen berakhir dengan closing meeting di Mexolie Hotel pada Kamis (25/7/2024).
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang sebelumnya absen saat penerimaan, hadir dalam kegiatan ini bersama Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, pimpinan OPD, dan jajaran Badan Pengelola Geopark Kebumen.
Bupati Arif Sugiyanto menyampaikan rasa syukur seluruh rangkaian asesmen dari UNESCO tentang Geopark Kebumen sudah berjalan aman dan lancar.
Untuk menuju UGGp, kata Bupati, penilaian Geopark Kebumen sudah sampai 60 persen. Artinya, tinggal 40 persen lagi menuju penetapan sebagai UGGp.
“Alhamdulillah kita bersyukur tim asesor dari UNESCO telah menyelesaikan seluruh rangkaian penilaian tentang Geopark Kebumen untuk masuk UGGp. Ini tidak mudah, tim harus melihat langsung dokumen yang diajukan dengan kondisi di lapangan,” ujar Bupati, dikutip serayunews.com dari kebumenkab.go.id.
Menurut Bupati, yang terpenting dalam penilaian ini adalah komitmen semua pihak, baik pemerintah, BP Geopark dan masyarakat. Mereka harus memiliki komitmen dalam menjaga dan melestarikan warisan geologi, hayati dan budaya yang masuk dalam Geopark Kebumen sampai ke generasi selanjutnya.
“Jadi, untuk mewujudkan UGGp itu tidak hanya sebatas lebeling saja, ditempel di mana-mana. Tapi harus berkelanjutan, bagaimana komitmen kita pemerintah, Badan Pengelola, dan masyarakat bisa menjaga dan melestarikan warisan ini sampai ke anak cucu kita,” jelas Bupati.
Lebih dari itu, tutur Bupati, semua potensi dari Geopark Kebumen, baik itu geologi, hayati, budaya dan pariwisatanya harus bisa memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bupati periode 2021-2025 ini menyatakan komitmennya dalam mendukung UGGp dengan mengalokasikan anggaran untuk keberlangsungan Geopark Kebumen.
“Kita harus memastikan jaminan anggaran untuk Geopark Kebumen setiap tahun harus ada. Bahkan untukk Rensta jangka panjang kita, 20 tahun ke depan itu anggaran Geopark Kebumen dari sekarang pun harus disiapkan,” ucapnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dari Kemdikbudristek Itje Chodidjah melihat dari semua rangkaian asesmen, ada hasil yang positif. Hal positif tersebut yakni kesesuaian antara dokumen yang diajukan ke UNESCO dengan kondisi di lapangan.
“Ini sudah masuk tahap 60 persen, setelah itu dokumen dari hasil penilaian ini akan disidangkan di UNESCO. Jadi, negara yang tergabung dalam komite itu nanti akan menilai hasil dari tim asesor di lapangan. Sehingga 40 persen sudah bukan menjadi kewenangan kita,” ungkap Itje Chodidjah.
Oleh sebab itu, tahapan selanjutnya di luar kendali pihak Indonesia. Nantinya, tim gabungan dari berbagai negara yang akan menentukan kelayakan Geopark Kebumen untuk menjadi UGGp.
“Jadi, kalau ditanya 40 persennya bagaimana? Itu sudah di luar tangan kita, di luar kendali kita. Nanti tim gabungan dari berbagai negara yang akan melakukan sidang untuk menentukan apakah Geopark Kebumen itu layak masuk UGGp dengan melihat kesesuaian hasil dari asesmen di lapangan,” tambahnya.
Kemudian, dengan melihat dokumen dan hasil penilaian di lapangan, pihaknya optimis Geopark Kebumen akan masuk UGGp. Pengumuman mengenai hal tersebut akan UNESCO sampaikan pada akhir tahun ini awal tahun depan.
***