SERAYUNEWS – Banyak yang mengharapkan jalur Baturraden – Pratin – Moga, menjadi jalur konektifitas perekonomian tiga kabupaten, Banyumas, Purbalingga, dan Pemalang.
Ruas jalan sepanjang 30 km itu, berstatus jalan kabupaten dan berada di kawasan hutan PT Palawi. Demi mewujudkan konektifitas, maka perlu peningkatan kualitas jalan.
Pada lajur yang masuk wilayah Kabupaten Banyumas, tahun ini pengerjaan telah terselesaikan. Selain hotmix, jalur tersebut juga sudah lebar. Kabupaten Banyumas kebagian menangani 6,5 km.
“Baturraden – Serang itu panjangnya 14,5 km, Serang – Belik 15,5 km,” kata Subkoordinator Pembangunan Jalan DPU Kabupaten Banyumas, Rusli Kurnia, kemarin.
Kesepakatan tiga kabupaten untuk meningkatkan kualitas jalan tersebut, tentu bukan tanpa alasan. Jika jalur itu kondisinya bagus, maka akan memberikan dampak positif perputaran ekonomi.
Sebab, jalur tersebut merupakan penghubung kawasan wisata tiga wilayah. Secara aksesibilitas, jarak dan waktu tempuh antar wilayah juga sangat efisien memangkas waktu hingga 1 jam.
“Dulu pernah perencanaan bareng, butuh Rp 89,6 miliar untuk peningkatan Baturraden – Serang – Belik,” katanya.
Hanya saja, sementara ini belum semua tergarap. Masing-masing kabupaten memiliki skala prioritas.
“Banyumas tuntas tahun ini. Kabupaten Pemalang sudah mulai melangkah, tinggal menunggu dari Purbalingga,” kata dia.
Februari 2023 lalu, bupati Purbalingga, Banyumas, dan Pemalang, melakukan penandatanganan bersama terkait pengalihan jalan tersebut menjadi jalan provinsi. Harapannya, bisa untuk mengkoneksikan tiga wilayah tersebut agar terintegrasi dan meningkatkan perekonomian.
Berbeda dengan wilayah Banyumas yang sudah mulai melakukan pengerjaan, wilayah yang masuk Kabupaten Purbalingga belum ada kepastian. Sampai saat ini, belum ada kejelasan progres untuk realisasi rencana tersebut.
“Jalan tembus Serang – Baturaden, targetnya pembiayaan dari bantuan gubernur. Namun demikian, sampai saat ini belum ada kabar alokasi anggarannya,” kata Kepala Bapelitbangda Purbalingga, Suroto.