Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Pada bulan Februari lalu, bupati Purbalingga, Banyumas, dan Pemalang, melakukan penandatanganan bersama terkait pengalihan jalan tersebut menjadi jalan provinsi. Harapannya bisa untuk mengkoneksikan tiga wilayah tersebut, agar bisa terintegrasi dan meningkatkan perekonomian.
Berbeda dengan wilayah Banyumas yang sudah mulai melakukan pengerjaan, wilayah yang masuk Kabupaten Purbalingga belum ada kepastian. Sampai saat ini, belum ada kejelasan progres untuk realisasi rencana tersebut.
“Jalan tembus Serang – Baturaden, ditargetkan dibiayai dari bantuan gubernur. Namun demikian, sampai saat ini belum ada kabar alokasi anggarannya,” kata Kepala Bapelitbangda Suroto, Kamis (24/11/2022).
Saat ini, untuk area yang masuk wilayah Kabupaten Banyumas sudah mulai dikerjakan. Pengaspalan dilakukan sampai beberapa kilometer. Lebar jalan 4 meter dan ditambah pengerjaan drainase satu meter.
“Tahun 2022 Banyumas sudah mendapatkan anggaran bersumber Ban-Gub, sehingga dari sisi Banyumas sudah ada penanganan sekalipun juga belum tuntas,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, keberadaan jalan Baturraden (Banyumas) – Serang (Purbalingga) – Balik (Pemalang) itu, berada di kawasan Perum Perhutani. Namun, selama ini untuk perawatan menggunakan dana dari kabupaten. Maka, tiga bupati bersepakat jika jalan tersebut beralih status menjadi jalan provinsi.
“Jalan itu berada di lahan Perum Perhutani, akan tetapi pemeliharaan dilakukan oleh pemerintah kabupaten,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, usai acara penandatangan di Pendapa Dipokusumo, Rabu (16/02/2022).
Keberadaan jalan tersebut, dinilai menjadi jalur yang seksi bagi tiga kabupaten Banyumas, Purbalingga, dan Pemalang. Jika bisa dilakukan peningkatan dan kondisinya lebih baik, maka sangat mendukung sebagai jembatan perekonomian. Terlebih di kawasan tersebut, banyak terdapat objek wisata.
“Ini salah satu akses pariwisata, karena mengintegrasikan wisata-wisata unggulan di tiga kabupaten, ada Baturraden, ada D’LAS Serang, Pendakian Gunung Slamet termasuk sampai di Belik, juga potensi wisatanya luar biasa,” ujar Tiwi.
Tiwi berharap, setelah penandatanganan tersebut Provinsi Jawa Tengah dapat merealisasikannya pada APBD Perubahan 2022 ini. Jika pun tidak bisa di tahun ini, diharapkan bisa terwujud di tahun 2023.