SERAYUNEWS – Dalam hubungan, baik itu dengan pasangan, keluarga, atau teman, sikap protektif dan posesif sering kali muncul.
Meski terdengar mirip, kedua sikap ini memiliki perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami agar hubungan tetap sehat dan harmonis.
Oleh karena itu, redaksi akan membahas perbedaan antara posesif dan protektif, serta menjelaskan lebih jauh tentang sisi protektif yang sehat.
Posesif adalah sikap yang didorong oleh keinginan untuk memiliki dan mengontrol orang lain secara berlebihan. Orang yang posesif cenderung merasa tidak aman dan takut kehilangan.
Jadi, dia sering kali bertindak terlalu mengatur atau bahkan membatasi kebebasan orang lain.
Sikap ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti cemburu berlebihan, sering mengawasi atau memantau, melarang berhubungan dengan orang lain, atau mencoba mengendalikan setiap aspek kehidupan orang tersebut.
Sementara protektif merupakan sikap yang didorong oleh keinginan untuk melindungi dan menjaga orang yang dicintai.
Sikap ini biasanya muncul dari rasa peduli dan perhatian yang tulus, serta keinginan untuk memastikan kesejahteraan orang lain.
Orang yang protektif bertindak untuk melindungi orang yang mereka sayangi dari bahaya atau situasi yang merugikan, tetapi tidak mengontrol atau membatasi kebebasan orang tersebut.
Protektif tidak sama dengan posesif karena sikap ini didasarkan pada kepercayaan dan penghargaan terhadap kebebasan orang lain.
Orang yang protektif memahami batasan antara melindungi dan mengontrol, sehingga mereka tetap menghormati keputusan dan privasi orang yang mereka cintai.
Sikap protektif yang sehat adalah ketika seseorang bertindak untuk melindungi orang yang mereka cintai tanpa mengurangi kebebasan atau otonomi orang tersebut.
1. Memberikan Nasihat yang Bijaksana
Ketika seseorang memberikan nasihat kepada pasangannya atau temannya tentang situasi yang mungkin berbahaya atau merugikan, hal ini adalah contoh protektif yang sehat.
Misalnya, mengingatkan untuk berhati-hati saat berkendara di malam hari atau menyarankan untuk tidak bergaul dengan orang-orang yang memiliki pengaruh buruk.
2. Menawarkan Bantuan
Orang yang protektif akan selalu siap menawarkan bantuan atau dukungan saat orang yang dia cintai mengalami kesulitan atau berada dalam situasi yang tidak aman.
Misalnya, menjemput pasangan di malam hari agar tidak pulang sendirian adalah bentuk perlindungan yang tidak membatasi kebebasan.
3. Menghormati Keputusan Orang Lain
Protektif yang sehat berarti menghormati keputusan orang lain meskipun Anda merasa khawatir.
Ini menunjukkan bahwa Anda mempercayai orang tersebut untuk membuat keputusan yang baik untuk diri mereka sendiri, sambil tetap ada jika dia membutuhkan.
4. Menjaga Privasi dan Kepercayaan
Orang yang protektif tidak akan melanggar privasi orang lain dengan alasan untuk melindungi.
Dia akan menghormati batasan dan kepercayaan, serta tidak akan mencoba memata-matai atau mengontrol setiap aspek kehidupan orang lain.
5. Mendorong Kemandirian
Protektif yang sehat juga berarti mendorong orang yang dia cintai untuk menjadi mandiri dan kuat.
Ini termasuk memberi ruang untuk berkembang dan membuat keputusan sendiri, sambil tetap mendukung dari belakang.
Demikian perbedaan posesif dan protektif yang bisa menjadi pengetahuan untuk Anda. Semoga informasi ini bermanfaat.***(Umi Uswatun Hasanah)