Kalakhar BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono mengatakan, pergerakan tanah tersebut terjadi pada Kamis (3/12/2020) sekitar pukul 01.00 WIB. Akibatnya puluhan rumah retak, tak hanya itu rekahan tanah juga terjadi pada jalan desa di wilayah itu.
“Ada 111 Kepala Keluarga yang mengungsi, mereka adalah keluarga yang rumahnya terdampak dari pergerakan tanah. Warga yang mengungsi ini berasal dari Dukuh Karanglo RT 2 dan RT 4 RW 1, serta warga RT 3 RW 1 Dukuh Jambean, Desa Kalitlaga,” katanya.
Menurutnya, mereka yang terdampak saat ini mengungsi di rumah warga yang lebih aman serta ada juga yang di TPQ dan Musala. Hal ini mereka lakukan karena masih terjadi gerakan tanah yang bisa saja merusak rumah warga dan mengancam jiwa. Sehingga keluarga terdampak memilih mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
“Untuk mendampingi para pengungsi, kami juga membuka posko yang juga berfungsi untuk memantau pergerakan tanah. Kami juga mendistribusikan bahan makanan untuk para pengungsi,” katanya.
Terkait status tanggap darurat, pihaknya masih harus membahas bersama dengan pihak terkait, apakah wilayah tersebut perlu penanganan darurat atau tidak.
“Kita tunggu hasil koordinasi lebih lanjut, termasuk rapat dengan tim terkait untuk menentukan Surat Keputusan tanggap darurat,” ujarnya.