SERAYUNEWS – Bulan Ramadhan adalah momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain menahan lapar dan dahaga, puasa juga mengajarkan kita untuk menjaga perilaku dan memperbaiki diri.
Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa perilaku yang dapat merusak pahala puasa?
Mari kita bahas perilaku-perilaku tersebut serta hikmah yang terkandung dalam ibadah puasa.
Selain menahan diri dari makan dan minum, puasa memiliki berbagai hikmah mendalam bagi kehidupan kita. Berikut beberapa di antaranya:
Puasa adalah sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari hal-hal yang dihalalkan pada hari biasa, kita belajar untuk lebih patuh dan taat kepada-Nya.
Dengan merasakan lapar dan haus, kita diingatkan akan nikmat yang sering kita abaikan. Puasa mengajarkan kita untuk lebih bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan Allah.
Puasa melatih kita untuk mengendalikan diri dari perbuatan tercela seperti marah, iri, dan dengki. Dengan demikian, akhlak kita menjadi lebih mulia.
Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an. Puasa mendorong kita untuk lebih mendekatkan diri dengan Al-Qur’an, baik melalui membaca, memahami, maupun mengamalkannya.
Puasa yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh keimanan dapat menjadi sarana penghapus dosa-dosa yang telah lalu. Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk membersihkan diri dan memulai lembaran baru.
Meskipun puasa secara teknis tetap sah, beberapa tindakan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala yang seharusnya kita peroleh. Berikut beberapa perilaku yang perlu dihindari selama berpuasa:
Berbohong adalah perilaku yang tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga diri sendiri. Dalam konteks puasa, kebohongan dapat mengurangi nilai ibadah kita. Rasulullah SAW bersabda:
“Ada lima perkara yang membatalkan pahala orang yang berpuasa, yaitu: berdusta, berghibah, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat.”
Menggunjing atau membicarakan keburukan orang lain di belakangnya adalah dosa besar. Meskipun tidak membatalkan puasa secara hukum, ghibah dapat menghapus pahala puasa kita.
Mengadu domba adalah menyebarkan informasi untuk memecah belah antara dua pihak. Perilaku ini sangat dilarang dalam Islam dan dapat merusak pahala puasa.
Bersumpah palsu berarti bersumpah atas nama Allah dengan kebohongan. Tindakan ini tidak hanya merusak integritas seseorang tetapi juga mengurangi pahala ibadah puasa.
Menjaga pandangan adalah bagian penting dari puasa. Memandang sesuatu dengan syahwat dapat menodai kesucian puasa dan mengurangi pahalanya.
Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan latihan spiritual untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan menghindari perilaku yang dapat merusak pahala puasa dan memahami hikmah di baliknya, kita dapat menjalani ibadah ini dengan lebih bermakna dan mendapatkan ridha-Nya.***