SERAYUNEWS– Peringatan Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober 2023, menjadi momen refleksi perjuangan santri untuk bangsa Indonesia.
Rektor UIN Saizu Purwokerto, Prof Ridwan menyebutkan, semangat resolusi jihad harus menjadi pegangan untuk tetap setia, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dia mengingatkan, sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terutama dalam konteks resolusi jihad.
Ia menjelaskan bagaimana semangat perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan agama dan negara menjadi kekuatan dahsyat selama peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
“Semangat berkorban untuk mempertahankan kemerdekaan agama dan negara merupakan kekuatan yang mendorong kita dalam perjuangan melawan penjajah pada masa itu,” ungkap Prof Ridwan saat peringatan Hari Santri 2023, Minggu (22/10/2023).
Dijelaskan, saat ini kita sebagai santri harus menjadikan semangat resolusi jihad sebagai pegangan untuk tetap setia dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prof Ridwan juga memanfaatkan kesempatan itu untuk berbicara tentang transformasi kepemimpinan di UIN Saizu Purwokerto.
Dia baru-baru ini dilantik sebagai Rektor untuk periode 2023-2027 dan berharap ada dukungan serta keikhlasan dari seluruh dosen dan tenaga kependidikan.
“Dalam rangka transformasi kepemimpinan ini, saya mengharapkan keikhlasan dari bapak atau ibu dosen dan tenaga kependidikan untuk bersama-sama membangun dan mencapai visi misi UIN Saizu Purwokerto,” harapnya.
Menurut dia, kepemimpinan yang saat ini emban adalah kelanjutan dari pondasi kemajuan yang telah dicanangkan Rektor sebelumnya, Prof Moh Roqib.
Rektor menekankan pentingnya kerja sama dalam mencapai cita-cita bersama untuk memajukan kampus UIN Saizu Purwokerto. Dengan kolaborasi dan kebersamaan, mereka yakin visi mereka dapat terwujud dengan lebih mudah.
Peserta upacara tampil dengan pakaian khas santri sebagai bentuk kesetiaan terhadap nilai-nilai dan tradisi santri. Para putra mengenakan baju kemeja putih, sarung, dan berpeci, sementara para putri mengenakan baju busana muslimah.