Purbalingga, serayunews.com
Sudah sekitar satu tahun, polemik yang terjadi di tubuh koperasi Mekar Purbalingga. Pada awal Januari 2022, sejumlah anggota yang merasa menjadi korban, melakukan pelaporan ke Polres Purbalingga. Saat itu, kepala koperasi sebagai terduga akar persoalan, menghilang tanpa jejak.
Meski hampir setahun sudah polemik ini mencuat, sampai saat ini belum mendapatkan titik terang. Hanya saja, penanganan terhadap kasus ini masih dilakukan oleh Polres Purbalingga.
“Dari pihak pengurus sedang melakukan audit dengan melibatkan audit eksternal, dan hasilnya belum turun,” kata Kasat Reskrim Polres Purbalingga, AKP Suyanto, Kamis (05/01/2023).
Dia menyampaikan, setelah adanya pelaporan dari para anggota koperasi yang merasa dirugikan, polisi sudah melakukan tindak lanjut. Sat Reskrim Polres Purbalingga, juga sudah mendapati keberadaan terduga. Bahkan, kepala koperasi yang sebagai terduga itu sudah dimintai keterangan.
“Sudah dimintai keterangan, dia juga mengakui memakai sejumlah uang. Namun, karena yang dirugikan ini tidak perorangan, perlu ada audit dari pihak eksternal,” kata dia.
Dia mengatakan, Sat Reskrim Polres Purbalingga belum bisa meningkatkan status, dari terduga menjadi tersangka. Penanganan lebih lanjut juga masih menunggu hasil audit terlebih dahulu.
“Terduga masih ada di wilayah Purbalingga. Masih tetap dalam pemantauan,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Koperasi Mekar Purbalingga yang berinisial SG, dilaporkan ke polisi oleh anggotanya. Dia lama menghilang, dengan dugaan membawa kabur miliaran rupiah. Pelaporan itu dilakukan, karena para anggota sudah menemui jalan buntu atas persoalan yang dihadapi.
Erni, warga Kembaran Kulon Purbalingga, merupakan orang yang pertama kali melaporkan ke polisi terkait persoalan Koperasi mekar. Dia yang merupakan seorang pensiunan guru SD, adalah satu di antara ratusan anggota yang menjadi korban.
Senin (30/01/2022) silam, puluhan guru yang juga anggota koperasi, menyusul membuat laporan. Gutama, guru SD negeri 1 Toyareja mengatakan, dirinya datang membawa berkas laporan dari puluhan guru SD dan pensiunan korban dalam Skandal Koperasi Mekar Purbalingga.
“Saya datang ke Polres membawa berkas laporan dari 38 guru SD dan pensiunan anggota Koperasi Mekar Purbalingga,” katanya.
Dia dan rekan-rekannya melaporkan persoalan ini pada pihak polisi, karena pihak pengurus Koperasi Mekar terkesan berbelit-belit dan mengelak untuk menyudahi carut-marut Skandal Koperasi Mekar Purbalingga.
“Ada salah satu oknum yang menghilang sejak 2021, dia diduga kabur dengan membawa uang para anggota,” ujarnya.