SERAYUNEWS- Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana, Polres Wonosobo resmi mengukuhkan Tim SAR Internal.
Sebanyak 33 personel mereka kerahkan untuk mendukung penanganan pascabencana, khususnya di wilayah rawan longsor dan banjir yang kerap terjadi di kawasan pegunungan.
Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan menegaskan pembentukan tim ini bukan untuk menggantikan peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun relawan, tetapi melengkapi dan mempercepat respons Polri ketika bencana melanda.
“Kehadiran tim ini bukan untuk menggantikan, melainkan melengkapi dan mempercepat respons Polri ketika bencana terjadi,” tegas Kapolres, Senin, 22 September 2025.
Dalam operasinya, Tim SAR Polres Wonosobo diproyeksikan terlibat dalam sejumlah skema penanganan, seperti evakuasi korban, membuka akses jalan yang terputus, hingga menyampaikan imbauan dan informasi penting kepada masyarakat.
Hanya berselang dua hari setelah pengukuhan, Polres Wonosobo langsung dihadapkan pada situasi darurat. Pada Kamis, 18 September 2025 pukul 09.00 WIB, longsor besar menimpa jalur utama penghubung Watumalang–Dieng.
Material tanah menutup jalan sepanjang 26 meter, dengan ketinggian 8 meter, serta menyebabkan retakan sepanjang 15 meter. Kondisi ini membuat jalur vital tersebut lumpuh total.
Senin, 22 September 2025, Polres Wonosobo menggelar rapat koordinasi bersama Forkopimca dan warga untuk mempercepat penanganan.
Sejak hari kejadian, masyarakat bersama aparat setempat melakukan gotong royong membersihkan material longsor, sehingga jalur sementara bisa dilalui kendaraan roda dua.
Polres Wonosobo sebelumnya sudah memasang police line untuk mengamankan area longsor.
Namun, upaya tersebut kini diperkuat dengan pemasangan bambu dan kayu di titik rawan longsor serta penambahan penerangan malam hari agar pengguna jalan lebih aman.
Garis polisi juga diperbarui menggunakan material reflektif, sehingga dapat memantulkan cahaya lampu kendaraan dan terlihat lebih jelas di malam hari.
Kapolsek Watumalang, AKP Jumali Galabria, menegaskan untuk saat ini jalur Watumalang–Dieng hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
“Untuk kendaraan roda empat, sementara waktu harus memutar melalui jalur alternatif Dieng,” ungkapnya.
Pembatasan ini diberlakukan demi keselamatan pengguna jalan, mengingat kondisi tanah masih labil dan rawan longsor susulan.
Polres Wonosobo berharap, keberadaan Tim SAR internal mampu menjadi penopang penting dalam penanggulangan bencana di wilayah rawan. Terutama di kawasan pegunungan Wonosobo, yang kerap dilanda longsor, banjir, hingga cuaca ekstrem.
Dengan sinergi bersama BPBD, pemerintah daerah, dan relawan, Tim SAR Polres Wonosobo ditargetkan bisa mempercepat penanganan darurat sekaligus meningkatkan rasa aman masyarakat.