SERAYUNEWS – Menjelang Lebaran Idulfitri, permintaan kue kering di Cilacap meningkat drastis.
Kondisi ini menjadi berkah bagi para pelaku usaha rumahan yang memproduksi kue kering, termasuk Sumiyati, pemilik ‘Shaquilla Shop and Cake’.
Sumiyati, warga Kawunganten, Cilacap, mengungkapkan bahwa usaha kue keringnya mengalami peningkatan pesanan yang signifikan. Setiap hari, ia mampu meraup omzet jutaan Rupiah dari penjualan berbagai jenis kue kering.
“Kami mulai memproduksi kue kering dua minggu sebelum Lebaran. Ada 17 jenis kue, mulai dari nastar thumbprint, putri salju, kue kacang, dan berbagai varian lainnya,” ujarnya, Sabtu (29/3/2025).
Tak hanya kue kering, ia juga memproduksi makanan lain seperti kacang bawang dan kurma cokelat yang laris manis saat Lebaran.
Meski harga bahan baku naik, Sumiyati tetap mempertahankan harga jual agar tetap terjangkau.
“Harga kue kering mulai Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per toples, tergantung jenis kuenya. Yang pasti, rasanya dijamin enak,” tuturnya.
Lonjakan permintaan membuat Sumiyati kewalahan. Pesanan tidak hanya datang dari Cilacap, tetapi juga dari daerah lain hingga luar negeri.
“Alhamdulillah, dalam sehari kita bisa produksi sekitar 70 toples atau 50 karton. Pesanan datang dari Banyumas, Kebumen, Karawang, Bekasi, Cikarang, Jakarta, bahkan dari Hong Kong,” ungkapnya.
Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, ia mempekerjakan lima karyawan dari warga sekitar. Kerja keras mereka membuahkan hasil, dengan omzet yang terus meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun lalu omzet kami sekitar Rp3,5 juta per hari, sekarang sudah meningkat menjadi Rp4,5 juta per hari,” tambahnya.
Dengan tren permintaan yang terus naik, Sumiyati optimis bisnis kue keringnya akan semakin berkembang. Ia berharap usahanya dapat terus berjalan lancar dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
Fenomena ini membuktikan bahwa bisnis rumahan bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan, terutama menjelang Lebaran.