SERAYUNEWS- Persija Jakarta harus mengakui keunggulan PSM Makassar usai kalah 0-2 pada laga pekan ke-6 BRI Super League 2025/26.
Pertandingan berlangsung di Stadion Gelora B.J. Habibie, Parepare pada Minggu (21/9/2025) malam. Laga ini menjadi momen pahit bagi Macan Kemayoran yang gagal meraih satu poin pun.
Kekalahan ini memutus tren positif Persija yang sebelumnya bertekad menembus papan atas klasemen. Hasil buruk di Parepare membuat tim ibu kota harus segera berbenah jika tidak ingin tertinggal dari para pesaing utama.
Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Menurutnya, Persija datang dari Jakarta ke Parepare dengan niat besar, bukan hanya untuk bertamasya.
“Kami datang ke sini untuk menang, bukan sekadar jalan-jalan. Tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang kami harapkan,” kata Mauricio dalam keterangan di laman resmi I-League, Selasa, 23 September 2025.
Ia menyoroti permainan anak asuhnya yang lebih sering mengandalkan bola-bola panjang. Padahal, identitas Persija selama ini adalah membangun serangan dengan operan pendek dari kaki ke kaki.
“Kami tidak akan goyah. Tim ini punya rasa tanggung jawab besar. Kekalahan di pekan keenam tidak akan membuat kami drop,” tegas Mauricio.
Meski kecewa, Mauricio menegaskan bahwa kekalahan ini tidak boleh mematahkan semangat Persija. Ia justru menganggap hasil buruk ini sebagai pemicu agar tim bisa bangkit lebih kuat.
“Kami masih di awal kompetisi. Tidak ada tim yang bisa juara tanpa pernah kalah. Memang kami tidak ingin kalah, tapi liga ini panjang dan sangat berat. Kami harus terus waspada,” jelasnya.
Suara senada datang dari bek andalan Persija, Jordi Amat. Menurutnya, kekalahan dari PSM harus menjadi bahan evaluasi besar bagi seluruh pemain.
“Sejak awal kami tahu ini pertandingan sulit. Tapi kami harus melakukan autokritik karena permainan kami jauh dari yang seharusnya,” ujar Jordi.
Ia mengakui bahwa Persija sebenarnya punya peluang mencetak gol, namun kegagalan memanfaatkan kesempatan membuat mereka harus menelan kekalahan.
“Hari ini kami tidak tampil di level terbaik. Kami punya peluang untuk menang, tetapi tidak bisa dimaksimalkan,” tambahnya.
Meski kecewa, Jordi tetap memberikan penghargaan kepada lawan. Menurutnya, PSM tampil solid sepanjang pertandingan sehingga layak meraih kemenangan.
“PSM bermain sangat kuat dan agresif. Mereka menekan kami sejak awal dan layak menang. Kami harus belajar dari pertandingan ini dan segera bangkit,” tutur Jordi.
Kekalahan dari PSM memang menjadi pukulan telak, tetapi peluang Persija untuk kembali ke jalur juara masih terbuka lebar. Kompetisi masih panjang dengan puluhan laga tersisa.
Macan Kemayoran memiliki skuad mumpuni dengan kombinasi pemain berpengalaman seperti Jordi Amat dan gelombang talenta muda. Jika mampu segera berbenah, Persija tetap bisa menjadi salah satu kandidat kuat di papan atas klasemen.
Mauricio Souza dan tim pelatih diharapkan segera menemukan formula permainan terbaik yang mengedepankan karakter khas Persija: serangan kreatif dari kaki ke kaki. Dengan pembenahan mental dan teknis, Persija diyakini bisa bangkit pada pekan-pekan berikutnya.
Usai melawan PSM Makassar, Persija dijadwalkan menghadapi lawan berat lainnya di pekan ke-7 BRI Super League 2025/26.
Laga tersebut akan menjadi ujian penting apakah Macan Kemayoran mampu bangkit dari keterpurukan atau justru semakin terpuruk di papan klasemen.