Purwokerto, serayunews.com
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banyumas, Dedy Noerhasan ST MSi mengatakan, program bantuan tersebut bagi masyarakat miskin yang mempunyai tanah, namun belum bisa membangun rumah.
“Kita sudah sosialisasikan program tersebut, kemudian desa-desa mengajukan proposal dan kita teruskan ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Jateng. Untuk tahap pertama, Banyumas mendapatkan 30 lebih dan kita sedang mengajukan untuk tahap berikutnya,” jelas Dedy, Sabtu (18/3/2023).
Dalam mengupayakan bantuan rumah tersebut, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mendapat suport dari Komisi II DPRD Banyumas, sehingga bantun bisa turun. Dedy menyebut, di Banyumas ada 30 ribuan rumah tangga yang belum memiliki rumah sendiri.
Baca juga: [insert page=’ramadan-jadi-momentum-partai-untuk-lebih-dekat-dengan-masyarakat’ display=’link’ inline]
Ketua Komisi II DPRD Banyumas, Subagyo SPd MSi yang turut hadir dalam penyerahan bantuan rumah di Kecamatan Karanglewas kemarin mengatakan, rumah dari panel, yaitu menggabungkan panel beton pracetak menggunakan baut.
“Di Karanglewas ini ada lima rumah yang akan dibangun, jadi syaratnya warga yang mendapat bantuan sudah memiliki tanah, kemudian Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Jateng memberikan bantuan untuk membangun rumah. Untuk bangunan rumah senilai Rp36,8 juta dan untuk biaya pembuatan rumah Rp1,8 juta,” kata wakil rakyat dari PDI Perjuangan ini.
Pembangunan rumah, lanjut Subagyo, dengan sistem panel instan, yang perakitannya dalam waktu 3 hari sudah jadi.
Meskipun terbilang murah dalam pembiayaan pembangunan, namun rumah tersebut merupakan rumah tahan gempa. Menurut Subagyo, rumah panel tersebut merupakan alternatif solusi untuk pengadaan rumah murah layak huni.
“Ini sebenarnya peluang bagus bagi Banyumas, karena kita juga memiliki pabrik panel di Cindaga, sehingga peluang untuk pengusaha panel juga terbuka, sekaligus peluang bagi warga tidak mampu yang sudah memiliki tanah tetapi belum memiliki rumah,” ucapnya.