SERAYUNEWS – Perkembangan dunia digital menjadi isu yang menjadi perhatian banyak pihak termasuk bagi Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah.
Penggunaan internet di kalangan masyarakat Indonesia pun meningkat berdasarkan berbagai riset. Tentu saja hal ini memengaruhi pola konsumsi yang di-lakukan.
Masyarakat Indonesia pun rata-rata memiliki HP 1 hingga 2 buah sehingga screen time yang dihabiskan pun tinggi.
Salah satu yang kena dampak dalam perubahan perilaku masyarakat ini adalah media berita online sebagai salah satu penyedia konten.
Media berita online yang menyediakan konten berita terpercaya seringkali kalah dengan media sosial yang memberikan informasi cepat meskipun belum terkonfirmasi dari sumber terpercaya.
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah pun memfasilitasi media berita online dalam Forum Pimpinan Redaksi 2023 dengan tajuk “Nobaper bareng Pertamina” atau Nongkrong Bareng pertamina.
Dengan narsum dari Dewan Pers Indonesia untuk dapat berdiskusi langsung dengan penyedia platform digital yaitu Meta.
Juga, akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang turut memberikan insight terkait perkembangan di dunia digital.
Disinggung soal peran Pertamina Patra Niaga dalam perkembangan dunia digital ini, Brasto Galih Nugroho selaku Area Manager Com, Rel, & CSR JBT menyatakan bahwa pihaknya pun mengamati dan berusaha menemukan insight baru.
“Ini adalah Nobaper sekian kali yang di-adakan. Kali ini tema yang di-angkat bukan soal Pertamina ya tapi tentang Jurnalistik & Platform Digital supaya kamu juga mendapatkan insigh baru,” ujar Brasto, Kamis, 21 September 2023.
Hadir sebagai narasumber adalah Agung Dharma Jaya selaku Wakil Ketua Dewan Pers, Massageng Widhagdaprasana selaku dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, juga Noudhy Valdryno selaku Head of Public Policy di Meta.
“Pekerjaan wartawan adalah tidak sekadar memberikan informasi melainkan berita yang sudah melalui investigasi dan verifikasi,” ujar Agung.
Menurutnya, saat ini informasi yang tersebar di masyarakat seringkali bukanlah berita berbobot tetapi hanya sekadar informasi yang viral.
Berita berbobot tidak tersebar luar ke masyarakat karena adanya algoritma yang merupakan ranah dari platform digital.
Perkembangan jurnalistik di Indonesia ini pun mendapat tanggapan tersendiri dari Massageng Widhagdaprasana.
Menurutnya, jurnalisme di indonesia terutama jurnalisme online berubah karena ada perubahan teknologi.
“Dengan adanya internet semua corong informasi terbuka dan semua orang dapat menuliskan informasi sehingga informasi menjadi murah dan mudah,” kata Massageng.
Hal itu pun diamini oleh Noudhy Valdryno yang menyebutkan bahwa serbuan konten ini memang ada setiap harinya di platform digital.
“Secara global setiap harinya setiap platform menerima sekitar 1 miliar konten yang sampai pada masyarakat melalui HP nya masing-masing,” kata Ryno.
Pada kesempatan yang sama, Murti Dewi Hani selaku Manager Media & Stakeholder Management PT Pertamina Patra Niaga menyoroti perkembangan jurnalistik dan platform media ini dari sisi bisnis.
Menurutnya, saat ini pihaknya tetap menggunakan keduanya baik media online mau platform media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
“Karena produk-produk kita dirasakan langsung oleh masyarakat maka pendekatan dan informasi yang disebarkan saat ini tetap menggunakan kombinasi antara media berita online dan sosial media,” ujar Murti.
Melalui diskusi tentang Jurnalistik dan Platform Media ini diharapkan memunculkan sinergi baru antara media berita online, platform digital, juga Pertamin Patra Niaga selaku badan usaha milik negara.***