Pjs Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra mengatakan SPBU kantong yang dimaksud yakni mobil tangki dengan kapasitas penuh yang disiagakan di SPBU-SPBU tertentu. Sehingga, bila terjadi lonjakan komsumsi BBM tinggi dan kemacetan di sektiar SPBU maka mobil tangki tersebut secara cepat dapat menambah stok.
“Tidak hanya SPBU kantong saja yang kami siapkan. PT Pertamina (Persero) di Regional Jawa Bagian Tengah juga telah menyiagakan stok BBM jenis Gasoline hingga 12.600 kiloliter per harinya,” kata dia dalam virtual press conference, Selasa (22/12/2020).
Arya menambahkan, dengan jumlah Gasoline sebanyak itu, sehingga ada kenaikan sebesar 8 % dari rataan harian normal yaitu 11.750 kiloliter per hari. Namun, jumlah tersebut masih berada di bawah libur hari raya Natal dan tahun baru 2019 lalu, dimana jumlahnya berada 11% di bawah rataan harian tahun lalu yakni sebesar 14 ribu kiloliter.
“Penurunan prediksi konsumsi BBM jenis gasoline pada Natal dan tahun baru kali ini akibat pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Meski pandemi masih melanda Indonesia dan global, Pertamina tetap mengaktifkan Satgas Natal dan Tahun Baru yang telah dimulai sejak tanggal 7 Desember 2020 kemarin dan akan berakhir pada tanggal 10 Januari 2021,” kata dia.
Untuk wilayah Banyumas, dia mengatakan, rata-rata konsumsi harian BBM jenis gasoline berada di angka 440 kiloliter per hari. Angka tersebut masih di bawah rata-rata konsumsi harian pada saat sebelum pandemi.
“Pada Januari angka rata-rata konsumsi berada di 522 kiloliter per hari,” ujarnya.
Sementara untuk jenis gasoil di kabupaten Banyumas, Arya menerangkan rata-rata konsumsi harian saat ini berada di angka 189 KL per hari.
“Angka tersebut juga masih di bawah konsumsi normal pada sebelum pandemi yaitu di angka 200 KL per hari pada bulan Januari-Februari,” kata dia.
Berbeda dengan produk BBM, untuk bahan bakar LPG, konsumsinya cenderung stabil meski ada pandemi. Dimana rata-rata harian saat ini berada di angka 175 MT per hari.
“Angka tersebut meningkat dari sebelum pandemi yang berada diangka 160 MT dikarenakan LPG merupakan kebutuhan sehari-hari meskipun ada pandemi sekali pun,” ujarnya.