Arief menjelaskan, PKB menjadi salah satu tolok ukur dan hasil dari perundingan perusahaan dan pekerja yang berlangsung sangat baik.
“Sesuai tema ‘Integrator Restrukturisasi Pertamina’, seluruh elemen perusahaan harus bisa berperan dan memastikan perusahaan semakin eksis, untuk mencapai visi dan misi bersama,” katanya.
Arief menilai, keberadaan PKB ke-8 ini memberikan manfaat besar, di antaranya mempertegas dan memperjelas hak dan kewajiban perusahaan dan pekerja, serta menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan sangat penting dalam mengawal proses bisnis.
“Selain itu menjadi motivasi terciptanya lingkungan kerja yang bisa meningkatkan produktivitas, sehingga secara otomatis target perusahaan akan tercapai dengan mudah,” imbuhnya.
Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Ari Gumilar dalam sambutan yang dibacakan Ketua Umum Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma, Titok Dalimunthe menyebutkan, PKB menjadi upaya melindungi sekaligus ungkapan cinta bagi pekerja dan Pertamina.
“Ini adalah rangkaian kata demi kata yang dimusyawarahkan sejak terbit matahari. Demi ide-ide yang kami perjuangkan,” tegasnya.
Senapas dengan tema besar PKB ‘Integrator Restrukturisasi Pertamina’, hal ini sesuai dengan keadaan seluruh pekerja pasca bergulirnya restrukturisasi di Pertamina.
Harapannya, PKB menjadi naungan serta memberikan rasa aman terkait hak pekerja.
“Di sisi lain juga mendukung terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan di Pertamina,” ungkap Titok.
Sementara itu, sosialisasi PKB ada dalam sesi pemaparan dan diskusi. Pemandu sosialisasi adalah Manager HC RU IV, Yudhistiro Tri Prakoso.
Hadir dalam acara itu, narasumber Vice President Human Capital PT KPI, Dewi Kurnia Salwa. Ada juga Senior Expert III Health Policy & Risk Management Pertamina (Persero), dr. Arif Hening Mustikaningrum; Sekjend FSPPB, Sutrisno; Kabid Organisasi, Pemberdayaan Konstituen & Aksi FSPPB, Sofyani Faisol. Hadir juga Ketua SPP RU III Plaju, Herdiyan Darmawan. Sosialisasi secara daring dan luring. Ada 300 pekerja yang menjadi peserta.