SERAYUNEWS – Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 8 semester 1, muncul sebuah soal yang menanyakan tentang pertumbuhan zigot hingga menjadi embrio.
Seperti kita ketahui, proses pertumbuhan dan perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masa pembuahan sampai lahir dan masa setelah lahir.
Masa pembuahan terjadi dalam sistem reproduksi manusia. Lantas, bagaimanakah pertumbuhan zigot hingga menjadi embrio? Simak ulasan selengkapnya pada artikel di bawah ini.
Kedua hal ini tentu berbeda. Zigot merupakan tahap pertama dalam perkembangan organisme. Kemudian, pembentukan zigot berasal dari proses pembuahan yang terjadi antara sel telur dan sel sperma.
Sementara itu, embrio merupakan tahap perkembangan berikutnya. Pembentukan embrio bermula dari pembelahan sel pertama hingga kelahiran
Sebelum menemukan lebih lanjut tentang jawaban tepat untuk soal jelaskan pertumbuhan zigot hingga menjadi embrio, alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu fase embrionik.
Fase embrionik sendiri adalah pertumbuhan dan perkembangan yang berawal dari zigot sampai terbentuknya embrio.
Selanjutnya, melansir dari buku “IPA Terpadu Jilid 2”, Mikrajuddin (2007:22), kehamilan berawal dengan pembuahan (fertilisasi).
Pembuahan terjadi karena adanya pertemuan ovum (sel kelamin betina atau sel telur) dengan sperma (sel kelamin jantan).
Proses fertilisasi bakal menghasilkan zigot. Lalu, zigot segera tumbuh dan memasuki rongga rahim.
Setelah empat hingga enam hari (akhir minggu pertama) usai pembuahan, zigot akan tumbuh membentuk embrio.
Lebih lanjut, perkembangan embrio sampai dengan menjadi bayi yang dilahirkan, sebagaimana mengutip “IPA Biologi” (2006:30) karya Saktiyono adalah sebagai berikut.
Terdapat beberapa perubahan dalam bulan pertama, dari perut, otak, dan jantung mulai terbentuk. Hati dan telinga baru saja tampak, kelenjar tiroid juga terbentuk.
Selain itu, jantung selalu berdenyut yang dapat dilihat seperti tonjolan di depan lengan. Kita dapat memperhatikan awal perkembangan mata.
Titik gelap yang ada pada kepala merupakan mata embrio. Lengan dan kaki telah berkembang. Saat 1 bulan, embrio mempunyai berat 0,02 gram dengan ukuran kira-kira 4 mm.
Berikutnya selama bulan kedua, lengan dan kaki terbentuk serta jari-jari kecil tumbuh. Mata sudah mempunyai bagian kelopak.
Tak hanya itu, mulut pun mempunyai bibir dan hidung mempunyai lubang hidug. Otot dan tulang terbentuk.
Artinya, pada bulan ini semua organ utama telah terbentuk dan jantung bayi berdenyut. Embrio dapat bergerak pada bulan ini. Berat embrio kira-kira 1,0 gram dengan ukuran kira-kira 30 mm.
Pada awal bulan ketiga, embrio mulai disebut sebagai bayi atau fetus. Bayi adalah embrio yang telah memiliki sistem kelengkapan tubuh.
Organ tubuh belum lengkap, akan tetapi semuanya telah ada. Bayi dapat menggerakkan kepala dan anggota gerak, tetapi sang ibu belum dapat merasakannya.
Pada bulan ini, berat bayi, baik lai-laki maupun perempuan, mencapai 14 gram. Ukurannya sekitar 87 mm.
Sementara itu, pada bulan keempat bayi mulai bergerak aktif. Seorang ibu akan merasakan gerakan itu. Pada akhir bulan keempat, ukuran bayi mencapai 140 mm dan berat 100 gram.
Kemudian, perkembangan berlanjut sampai bulan kelima. Bayi nantinya bakal memberikan reaksi terhadap suara keras dengan cara menendang dan menggeliat.
Adapun pada bulan keenam, bayi terus mengalami pertumbuhan dan biasanya bayi membalikkan kepalan ke bawah, siap untuk kelahiran.
Setelah 38 minggu atau kira-kira 266 hari, kelahiran akan segera tiba. Bayi kira-kira berukuran 350 mm dan berat 3.000 gram.
Kendati demikian, ada pula janin yang saat lahir berat badannya kurang dari 3 kg atau lebih dari 3,5 kg. Janin tentu akan mendapat perawatan khusus untuk memperoleh berat badan yang diinginkan.
Itulah jawaban dari pertanyaan jelaskan pertumbuhan zigot hingga menjadi embrio pada sistem reproduksi manusia! Semoga membantu.
***