Purwokerto, serayunews.com
“Gugur semua. Kebetulan yang dari Jawa Tengah memang tidak ada, tidak ada yang lolos seleksi, memang kembali lagi ke bakat alam, apalagi ini seleksi satu Indonesia,” ujar Ketua Askab PSSI Banyumas, H Sutarno, Kamis (27/5).
Sutarno menambahkan, persaingan Timnas Indonesia kelompok umur 16 sampai 18 tahun ini memang cukup ketat. Maka mereka yang lolos adalah yang memang benar-benar sangat bagus.
“Kemarin yang dari Banjarnegara yang katanya bagus juga tidak lolos,” kata dia.
Selain seleksi alam atau gugurnya pada kemampuan alami atlet tersebut, menurut Sutarno juga ada hal lain yang membuat Banyumas kesulitan untuk bersaing memberikan atlet terbaik. Hal itu, katanya, adalah adanya standarisasi atlet. Atlet sepak bola untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia wajib memiliki tinggi badan minimal 17-175 cm, kemudian berat badan pun harus proposional.
“Selain itu juga ada tulangnya besar, skillnya harus tinggi, jadi kalau sudah bagus bahkan tekniknya juga, semuanya kembali lagi ke seleksi alam, bakat dari atlet,” ujarnya.
Evaluasi dari gagal lolosnya atlet Banyumas, Sutarno mengaku pihaknya akan terus menjaring bibit-bibit unggulan di Kabupaten Banyumas, dengan mempersiapkan tim-tim sepak bola di Kabupaten Banyumas, untuk meningkatkan kemampuan yang lebih kepada anak didiknya.
“Sebenarnya untuk standarisasi pendidikan sepakbola usia dini kita sudah mempuni, bahkan pelatih kita juga ada lisensinya, tinggal mencari anak dengan bakat yang bagus serta meningkatkan lagi kemampuannya,” kata dia.