Purbalingga, serayunews.com
Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga, HR Bambang Irawan SH menyampaikan, pemuda desa benar-benar harapan bangsa. Melalui kecanggihan teknologi, kini hampir tidak ada batas desa dan kota. Akses informasi yang tak terbendung, akan sangat memudahkan warga desa bisa melihat dunia luar. Sisi lain, bisa juga dimanfaatkan untuk mengenalkan potensi desa pada dunia luar.
“Tingginya laju urbanisasi dari desa ke kota menjadi tantangan untuk desa dalam mempertahankan eksistensinya,” kata Bambang Irawan.
Pesan-pesan moral dan motivasi Bambang Irawan itu disampaikan saat menjadi pembicara pada acara Webinar Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Menkominfo bekerjasama dengan Siberkreasi dengan tema ‘Pemuda Memanfaatkan Transformasi Digital untuk Pengembangan Desa’ Rabu (11/08/2021).
Desa dalam perjalanannya memiliki peran sentral dalam menopang laju perekonomian. Dalam konteks ini, peran pemuda harus dikedepankan, terutama dalam mensosialisasikan potensi desa. Perputaran perekonomian desa ini yang akan menjadi salah satu mengatasi masalah urbanisasi.
“Pemuda, terutama pemuda Purbalingga harus sadar dengan keadaan ini. Maka, pemuda harus mampu mencari sekecil apapun potensi desanya untuk dimaksimalkan demi membangun desa yang akan punya dampak juga untuk bangsa dan negara Indonesia” kata Bambang, yang juga Ketua Karang Taruna Kabupaten.
Dia menjelaskan, bahwa peran pemuda sudah dilindungi dalam Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Kepemudaan. Wadah organisasi yang ada seperti Karang Taruna dan KNPI Kabupaten adalah sarana mengaktualisasi ide-ide anak muda.
Pada pemaparan yang lebih luas Bambang Irawan juga menjelaskan perkembangan di Kabupaten Purbalingga. Menurut pengamatannya, masih banyak anak muda Purbalingga yang masih malu-malu untuk memperkenalkan potensi daerahnya. Anak muda masih belum mampu menginventarisir potensi desa dan malah asyik dengan game online. Padahal, di Purbalingga sendiri sudah diresmikan Bandara Jenderal Besar Soedirman sebagai bandara komersil.
“Bandara JB Soedirman adalah pintu gerbang untuk masuknya segala kebaharuan yang akan mengubah lanskap Kabupaten Purbalingga. Persiapan dari anak muda soal ini menjadi penting. Pemahaman atas karsa dan jiwa soal Purbalingga menjadi perlu untuk didalami. Dengan itu tantangan dari segala zaman tidak akan menggentarkan kita, terutama anak muda dalam menjawab tantangan tersebut,” ujarnya.
Terakhir, dia ini juga mengingatkan bahwa, di era digital seperti sekarang, juga diibaratkan dua mata pisau. Jika akan dimanfaatkan untuk kebaikan, maka akan menghasilkan kebaikan. Namun, sebaliknya segala kemudahan digital bisa menjadi petaka kalau tidak benar dalam menyikapinya.
“Merujuk ke dua choice. Satu ke arah kehancuran pada diri. Kedua ke arah kemajuan dan kesejahteraan. Itu bisa terjadi hanya karena jari jemari dalam memanfaatkan teknologi,” pungkasnya.
Selain Bambang Irawan, pembicara lain yang hadir masing-masing Burhan Abe, dari Digital Enthusiast & Founder Start, Agus Supriyo, Co Founder jelajah.live, dan Aris Yudirianto, dari TPP Kementerian Desa. Tak ketinggalan juga hadir Rakhma Lutfita, seorang content creator yang pada acara itu bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL).