SERAYUNEWS – Pesantren Al Hikmah 2 Brebes bersama dengan Djarum Foundation menggelar pelayanan medis, hari ini Sabtu (15/7/2023). Ada 1.337 masyarakat sekitar yang memanfaatkan layanan kesehatan gratis tersebut.
Pelayanan medis ini merupakan program Djarum Sumbangsih Sosial yang juga berkolaborasi dengan Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI), RSUD Bumiayu. Kemudian, RS Harapan Sehat Bumiayu, Puskesmas Sirampog, Klinik Rizqina, Akper Al Hikmah 2, dan Dokkes Polres Brebes.
Pengasuh Ponpes Al Hikmah 2, Sirampok, Brebes, Gus Immaduddin Masruri menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan sosial tersebut. Ia pun meminta masyarakat serta para santri untuk memanfaatkan kesempatan baik tersebut, guna memeriksakan kesehatan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para pihak yang terlibat dalam kegiatan sosial ini. Mari kita manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk mengecek kesehatan warga masyarakat sekitar ponpes. Tentunya juga para kiai, ustaz, ustazah, pengurus pondok, dan para santri,” ajaknya.
Pada kesempatan tersebut, Deputy Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation, Ivana Lie memberikan penjelasannya. Dia mengatakan, program pelayanan medis masyarakat ini merupakan upaya Djarum Sumbangsih Sosial yang fokus pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Khususnya di sekitar pesantren dan sudah dilakukan sejak 2014. Kegiatan rutin ini telah melayani pemeriksaan medis lebih dari 70.000 warga masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Djarum Sumbangsih Sosial telah melakukan berbagai kegiatan di antaranya khitanan massal, peningkatan kualitas panti asuhan. Lalu, satgas pencegahan kebakaran dan bantuan penyediaan air bersih.
”Pelayanan medis ini sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar pondok pesantren. Termasuk para santri, pengurus, dan pengasuh pondok pesantren,” paparnya.
Ivana juga mengapresiasi dukungan YBSI para alumni Pesantren Al Hikmah 2 yang sudah terjun menjadi tenaga kesehatan di berbagai instansi dan berkolaborasi bersama untuk menggelar pengobatan gratis ini. Ivana menyebut, hal ini membuktikan jika para alumni santri, tidak melupakan almamaternya.
Sementara itu, Founder YBSI, Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah menyampaikan, ada pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan gigi. Lalu, ada tambahan layanan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit dalam, serta layanan dokter bedah dan syaraf bagi warga bila diperlukan. Pihaknya juga memberikan edukasi kesehatan, sebagai tindak preventif terhadap berbagai macam penyakit.
”Pada pengobatan gratis kali ini, paling banyak warga menderita penyakit darah tinggi, penyakit kulit dan masalah pada gigi. Selain kuratif kami juga memberikan edukasi, sehingga nantinya warga dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut. Dalam pelayanan medis ini ada sebanyak 122 tenaga kesehatan yang dilibatkan. Kami akan mengubah idiom yang salah, yang selama ini melekat di pondok pesantren, bahwa santi itu tekena penyakit kulit, panuan, kudisan. Di era sekarang ini justru kami bertekad menciptakan santri yang ganteng, santri keren, yakni santri bersih dan sehat,” tuturnya.
Lebih lanjut dokter Hisnin menambahkan penyakit yg umum diderita santri dan lingkungan ponpes adalah penyakit kulit seperti dermatitis dan scabies, juga infeksi saluran pernapasan (ispa). Sedangkan pada wali santri dan guru serta masyarakat umum, didapatkan penyakit hipertensi dan osteoartritis atau radang sendi. Untuk solusi pencegahannya, ia menyarankan agar meningkatkan kesadaran pola hidup sehat seperti menjaga kebersihan serta pola makan termasuk pola hidup sehat.
Salah satu warga yang mengikuti pengobatan gratis, Kholidah (54 tahun), warga Desa Benda, Kecamatan Sirampog mengatakan sangat terbantu dengan adanya bakti sosial pelayanan kesehatan tersebut. Ia dari rumah naik becak motor untuk mendaftarkan ulang kupon yang dia dapat. Setelah pelayanan kesehatan dibuka Kholidah menceritakan keluhan nyeri kaki kepada tim medis. ”Ini saya diberi obat anti nyeri dan obat penurun tensi. Saya sangat senang adanya bakti sosial layanan medis gratis ini,” katanya.