Banjarnegara, serayunews.com
Seleksi kejuaraan dunia bagi wilayah Karesidenan Kedu, Pekalongan, dan Banyumas (Dulongmas) ini diikuti oleh 92 atlet dari 14 kabupaten kota se wilayah Dulongmas. Pemeng dari kejuaraan ini akan mewakili Jawa Tengah dalam kejuaraan dunia PSHT yang akan dilaksanakan di TMII Jakarta pada 27 hingga 30 Oktober mendatang.
Kontingen Banjarnegara masih terlalu tangguh dengan mengoleksi 4 emas dan berhasil menjadi juara umum. Sementara kontingen dari Pemalang harus puas di posisi kedua dengan 2 emas dan 2 perak, disusul Kabupaten Purbalingga dengan 2 emas 1 perak.
Ketua PSHT Banjarnegara Bayu Mahendra mengatakan, dalam ajang ini, PSHT Banjarnegara menurunkan beberapa atlet yang tergabung dalam Pelatkab IPSI Banjarnegara. Peraih empat medali emas didapat dari Zeni Wiwit Damayanti, Azizul, Ahzaini, Ganang.
“Alhamdulillah kita berhasil menjadi juara umum, setelah ini kita langsung mempersiapkan atlet untuk kejuaraan dunia di TMII Jakarta,” katanya.
Sementara itu, Plh Bupati Banjarnegara yang juga warga kehormatan PSHT Banjarnegara Syamsudin mengatakan, sebagai pendekar pencak silat, hendaknya para warga PSHT ini menjadi insan yang berbudi luhur dan tidak jumawa, selalu mendekatkan diri pada tuhan yang maha kuasa serta bersikap kesatria. Sehingga, nilai-nilai dan ajaran PSHT dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Selamat kepada atlet Banjarnegara, ingiat jadilah pendekar yang memiliki budi pekerti luhur sesuai dengan nilai-nilai ajaran PSHT,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KONI Banjarnegara Nurohman Ahong mengatakan, seleksi kejuaraan PSHT wilayah Dulongmas menuju kejuaraan dunia yang dilakukan di Banjarnegara ini dapat dijadikan contoh dalam penyelenggaraan event di tengah pandemi. Sebab, selama pelaksanaan semua pihak yang terlibat menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dimana semua tim yang terlibat harus sudah mendapatkan vaksin, termasuk surat negatif hasil swab saat masuk ke Banjarnegara.
“Mudah-mudahan ini menjadi acuan bagi kegiatan olahraga selama pandemi Covid 19. Kami memang menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk pembatasan official dan pelatih. Tidak hanya itu, semua yang terlibat juga harus sudah mendapatkan vaksin dan wajib menunjukkan surat negatif hasil swab,” katanya.