Purwokerto, serayunews.com
Salah satu orang yang termasuk dalam poling-poling tersebut, Yudho F Sudiro yang saat ini merupakan Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Banyumas. Ia mengaku tidak tahu menahu soal posisi tersebut sebelumnya, bahkan untuk pembuatnya pun tidak tahu.
“Jujur saya baru tahu tadi. Saya anggap ini sebagai ejakulasi dini, hiburan di tengah Pandemi Covid-19 untuk menguatkan imunitas kita, karena Pilkada masih lama Tahun 2024 nanti. Tetapi ini sah-sah saja,” ujar dia kepada serayunews.com, Minggu (6/6).
Pria yang akrab disapa Iteng ini mengaku bahwa, untuk saat ini dirinya belum sama sekali terpikirkan untuk melanjutkan kiprah di dunia perpolitikan Kabupaten Banyumas. Karena saat ini dirinya masih terus menfokuskan untuk memimpin PP Kabupaten Banyumas.
“Sekarang saya di PP juga hanya melakukan kegiatan sosial, karena memang kita bergerak di bidang itu. Tetapi ini memang sebagai dinamika politik, sah-sah saja, memang prematur karena masih lama karena pemilihan bupati di Banyumas itu kan tahun 2024,” katanya.
Ketika ditanya terkait potensi menjadi orang nomor satu atau dua di Kabupaten Banyumas. Iteng juga mengaku tidak ambisius akan hal tersebut. Bahkan tidak pernah terpikirkan hal tersebut hingga saat ini.
“Mimpi saja pun tidak pernah, apalagi memikirkannya. Saya mengalir saja, jadi namanya dinamika politik seperti ini,” ujarnya.
Namun, jika dirinya diminta atau bahkan ada orang yang memaksanya untuk maju sebagai bupati ataupun wakil bupati Banyumas pada Pilkada Tahun 2024, dirinya mengaku siap, jika itu memang benar-benar kehendak dari masyarakat.
“Kita lihat dulu, kalau memang saya suruh balapan, kendaraan yang digunakan lawan saya Formula 1, saya menggunakan mobil biasa tentunya tidak mungkin. Saya realistis saja,” kata dia.
Serayunews.com mendapati informasi penyebaran link polling di sejumlah grup aplikasi whatsapp, dimana muncul nama-nama tokoh Kabupaten Banyumas dalam polling tersebut. Seperti Yudho F Sudiro, Imam Arif, Erna Husein, Andri Banser, Bangkit, Bowo Gebrak, Fany PAN, Pangky Golkar, Siti Mukaromah, Tri Wur, dan Aan Rohaeni.