SERAYUNEWS – Natal biasanya identik dengan pohon cemara yang tinggi dan dihiasi lampu gemerlap. Namun, umat di Gereja Stasi Santa Bernadetta Jeruklegi, Cilacap, memilih cara unik untuk merayakannya. Mereka membuat pohon Natal dari sayur-mayur segar.
Pohon setinggi 2,5 meter ini terbuat dari berbagai jenis sayuran seperti kacang panjang, wortel, terong, cabai, bawang bombai, hingga buah salak.
Kreasi ini tidak hanya memberikan tampilan yang menarik, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya merawat lingkungan.
Ketua Dewan Stasi Santa Bernadetta Jeruklegi, Thomas Sutasman, menjelaskan soal pembuatan pohon Natal berbahan sayuran ini. Ini adalah bentuk syukur atas hasil panen para petani setempat. Sekaligus ajakan untuk lebih peduli terhadap alam.
“Melalui pohon Natal ramah lingkungan ini, kami berharap umat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Selain itu ikut berperan aktif dalam mencegah kerusakan alam,” kata Thomas, Selasa (24/12/2024).
Pohon Natal ini terinspirasi dari tema Natal Nasional 2024, “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem,” yang menggambarkan kehidupan agraris di Betlehem.
Sebagian besar umat Jeruklegi yang berprofesi sebagai petani merasa tema ini sangat relevan, sehingga mereka menghidupkannya melalui pohon Natal yang membumi.
Pembuatan pohon ini memakan waktu beberapa hari dan dijadwalkan selesai pada 24 Desember, tepat sebelum perayaan Misa Natal.
“Setelah Misa, sayur-mayur dari pohon Natal ini akan dibagikan kepada umat sebagai simbol berbagi berkah,” tambah Thomas.
Thomas juga mengingatkan umat akan pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama. Ini mengacu pada seruan Paus Fransiskus dalam surat Laudato Si.
“Kami mengikuti ajakan Paus untuk melakukan pertaubatan ekologis. Pohon Natal dari sayuran ini adalah wujud nyata dari komitmen kami dalam merawat bumi,” tegasnya.
Dengan inovasi ini, Gereja Stasi Santa Bernadetta Jeruklegi tidak hanya merayakan Natal dengan cara yang unik.
Tetapi juga mengingatkan umat akan pentingnya menjaga lingkungan. Natal kali ini benar-benar membumi, penuh makna, dan menyegarkan.