Banjarnegara, serayunews.com
Gelaran Operasi Zebra Candi tahun ini tentu saja berbeda dengan tahun sebelum masa Pandemi Covid-19. Selain untuk menciptakan keamanan keselamatan dan ketertiban serta kelancaran lalu lintas, operasi ini juga lebih menekankan pada sosialisasi penerapan protokol kesehatan masyarakat.
Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto mengatakan, permasalahan lalu lintas berkembang sangat pesat. Kondisi ini tentu saja seiring dengan pertumbuhan peduduk serta kebutuhan kendaraan masyarakat. Sementara kondisi jalan cenderung masih sama, ditambah dengan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas tentu saja bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
“Mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan berbagai upaya untuk menciptakan situasi Kamseltibcar lantas dengan memberdayakan seluruh stakeholder, serta mengambil langkah yang komprehensif,” katanya.
Menurutnya, pelaksanaan Operasi Zebra Candi tahun 2021 tidak berorientasi pada penegakan hukum lalu lintas semata, namun untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Langkah itu guna menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah hukum Polres Banjarnegara.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Banjarnegara AKP Erwin Chan Siregar mengatakan, fokus kegiatan dalam Operasi Zebra Candi tahun ini lebih pada meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan lalu lintas. Sehingga, dapat mengurangi angka pelanggaran lalu lintas dan menurunkan angka kecelakaan dan tingkat fatalitasnya.
“Kita gencarkan tertib lalu lintas serta terus melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan, sehingga kita bersama-sama dapat menurunkan PPKM Level di Wilayah Banjarnegara,” katanya.
Selain itu, upaya untuk menurunkan angka kecelakaan yang berakibat fatal bagi pengendara yang melintas di Banjarnegara, Satlantas Polres Banjarnegara sudah melakukan berbagai antisipasi. Caranya, dengan membuat pita kejut atau Speed Trap di sejumlah titik rawan kecelakaan, termasuk areal black spot.
“Dengan upaya ini, setidaknya pengendara lebih berkonsentrasi serta mengurangi kecepatan, sehingga dapat mengurangi kecelakaan. Hal ini dibuktikan dengan catatan data kecelakaan lalu lintas yang mengalami penurunan tingkat fatalitas korban kecelakaan di Banjarnegara yang mencapai 36 persen,” ujarnya.