Purwokerto, serayunews.com
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu melalui Kapolsek Kembaran, AKP Beny Timor Prasetyo memberikan penjelasannya. Dia mengatakan, sekelompok remaja tersebut berhasil diamankan setelah pihak kepolisian mendapati informasi ada sekelompok pemuda yang berkumpul di Desa Pliken.
“Kami mengamankan delapan orang remaja berusia 16 sampai 19 tahun, mereka ini rata-rata masih pelajar. Selain itu kami juga mengamankan barang bukti berupa sembilan sarung yang akan mereka gunakan untuk perang sarung,” kata dia.
Mereka bukan hanya berasal dari Desa Pliken saja, tapi dari wilayah Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, Kelurahan Mersi. Lalu dari Kecamatan Purwokerto Timur, Desa Tambaksari Kidul, Kecamatan Kembaran dan Desa Ledug, Kecamatan Kembaran.
Baca juga: [insert page=’hendak-perang-sarung-puluhan-remaja-di-cilacap-diamankan-polisi’ display=’link’ inline]
“Jadi saat petugas kami datang ke lokasi, mendapati sekelompok pemuda yang sedang mencari lawan untuk perang sarung. Mereka sudah mempersiapkan masing-masing sarung yang sudah terikat ujungnya,” kata dia.
Peraturannya lanjut Beny, yakni sarung yang terikat ujungnya tidak boleh diisi dengan batu dan mereka akan menyepakati perang setelah hitungan ketiga.
“Mereka yang kami amankan di TKP dibantu dari Kroamil dan masyarakat, kemudian kami bawa ke Mapolsek Kembaran untuk diberikan pembinaan, pendataan serta pemanggilan orangtua masing-masing dan dibuatkan surat pernyataan untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya,” ujarnya.
Agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali, Kapolsek meminta kepada anggotanya untuk meningkatkan patroli selepas subuh di tempat yang sering jadi titik kumpul para remaja. Serta menghimbau kepada masyarakat, untuk lebih mengawasi anaknya dalam pergaulan dan mengisi Ramadan dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Baca juga: [insert page=’diduga-langgar-netralitas-dukung-bakal-calon-dpd-bawaslu-banyumas-periksa-asn-seorang-kepala-sekolah’ display=’link’ inline]
“Kami juga mengimbau kepada para kades se Kecamatan Kembaran, untuk mengalakan ronda kembali selepas subuh, ikut menjaga ketertiban wilayah desa masing-masing dan memberitahukan kepada warganya, untuk lebih mengawasi anak-anak dalam pergaulan terutapa selepas salat subuh,” katanya.