Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana, SH MSi menyampaikan, potensi zakat penghasilan bisa mencapai Rp 30 miliar. Namun, saat ini baru bisa mencapai Rp 2,4 miliar.
“Potensi terbesar di Kabupaten Purbalingga dalam menyumbang pembangunan daerah melalui zakat penghasilan adalah dari kalangan ASN. Sayangnya poteni belum tergali secara maksimal.” kata Sarwa, saat acara Sosialisasi Zakat dan Kelembagaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Pendapa Dipokusumo, Selasa (3/1/2020).
Dia pun menyampaikan, jika pengelolaan optimalisasi zakat penghasilan menjadi pekerjaan rumah (PR). Baik Pemkab maupun bersama stakeholder terkait. Pengelolaan zakat tersebut dinilai penting. Sebab, dana Baznas merupakan salah satu solusi tercepat dalam menangani kemiskinan yang ada di Kabupaten Purbalingga. Komunikasi antar pihak terkait menjadi kunci keberhasilan.
“Dalam waktu dekat, akan mengumpulkan pimpinan OPD sekaligus bendahara guna menggugah kepedulian kalangan ASN untuk berzakat, sesuai instruksi bupati yang telah dikeluarkan tahun 2018,” katanya.
Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah KH DR Achmad Darodji MSi, hadir pada kegiatan tersebut. Dia mengharapkan adanya Baznas di tingkat OPD maupun kecamatan, atau sering disebut sebagai Unit Pengelola Zakat (UPZ). UPZ ini diperbolehkan mengelola, menghimpun, dan menyalurkan. Adanya UPZ ini akan mempercepat proses penghimpunan maupun penyaluran zakat kepada yang berhak.
Sementara itu Ketua Baznas Purbalingga Drs H. Chumaiidi, MF MSi, menyampaikan, secara implementasi, strategi penyaluran secara khusus ditunjukkan untuk penanggulangan kemiskinan bersinergi dengan program pemerintah Kabupaten Purbalingga.
“Hal ini dilakukan melalui usaha pendistribusian dan pendayagunaan dalam lima program utama, yaitu Purbalingga takwa, Purbalingga peduli, Purbalingga cerdas, Purbalingga sehat dan Purbalingga sejahtera,” katanya.
Dijelaskan, salah satu contoh untuk program Purbalingga takwa melalui kegiatan dibangunnya rumah mualaf. Seperti instruksi MUI Provinsi Jawa Tengah dimana setiap MUI diminta membangun rumah mualaf. Karena MUI belum membangun rumah mualaf, maka Baznas telah menyediakan Rumah mualaf di aula kantor Baznas sejak beberapa tahun silam.
“Baznas telah menyediakan rumah mualaf yang sampai saat ini dipergunakan secara rutin untuk pengajian kaum mualaf Purbalingga.” ujarnya.