Padamara, serayunews.com
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan, tidak hanya masyarakat, kondisi Pandemi juga seperti sekarang ini juga menjadikan kebimbangan Pemerintah. Kesehatan dan perekonomian merupakan dua hal yang sangat penting. Namun kondisi yang serba terbatas memaksa untuk lebih sabar lagi.
“Maka, mari kita sama-sama jangan sampai lelah, jangan menyerah untuk terus mengajak, mensosialisasikan Prokes kepada masyarakat, minimal itu yang bisa dilakukan agar Pandemi segera berakhir,” kata Tiwi.
Berbagai upaya dari Pemerintah telah dicoba. Baik sosialisasi Prokes, vaksinasi, sampai bantuan-bantuan untuk masyarakat terdampak. Program-program Pemerintah juga banyak yang ditunda. Anggaran dana yang ada dipusatkan untuk penanganan.
“Namun hal itu bisa saja percuma, kalau masalah Pandemi hanya dilakukan di hilir, sedangkan di hulu tidak ditangani,” katanya.
Dia menambahkan, anggaran Dana Desa (DD) juga dipotong untuk penanganan Pandemi. Setidaknya delapan persen dari DD dipakai untuk menangani. Harapannya, jangan sampai ada warga yang terdampak, atau melakukan isolasi mandiri tak tertangani.
“Kalau 8 persen tidak cukup, gimana ? Berkordinasi dengan Pemkab, bisa lewat Dinpermades atau asisten 1, nanti insya allah Pemkab akan memberikan bantuan ke desa,” ujarnya.
Diketahui, Apindo memberikan bantuan berupa paket sembako. Ratusan paket itu akan dibagikan ke warga yang menjalani isoman. Secara simbolis, bantuan diberikan ke Bupati, selanjutnya diteruskan ke Kades. Pendistribusian akan dilakukan oleh Pemdes.
“Ada 250 paket, mudah-mudahan bisa bermanfaat, membantu warga yang sedang isoman,” kata Ketua Apindo Purbalingga, Rocky Djungjunan.