
SERAYUNEWS – Komitmen pemerintah dalam memerangi penyalahgunaan narkoba kembali ditegaskan melalui pemusnahan besar-besaran barang bukti narkotika di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang mengapresiasi langkah tegas Polri di bawah pimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memberantas peredaran gelap narkotika di Tanah Air.
Presiden Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 13.20 WIB dan disambut langsung oleh Kapolri. Keduanya melakukan peninjauan terhadap barang bukti narkoba yang akan dimusnahkan dengan mengenakan sarung tangan, memastikan seluruh proses verifikasi berjalan sesuai prosedur sebelum pemusnahan dilakukan.
Barang bukti yang dimusnahkan mencapai 214,84 ton, hasil sitaan Polri selama periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025. Nilainya ditaksir mencapai Rp29,37 triliun. Dari total tersebut, 212,7 ton sudah dimusnahkan, sementara sisanya segera menyusul untuk dimusnahkan secara simbolis di hadapan Presiden.
Jenis narkoba yang dimusnahkan meliputi 186,7 ton ganja, 9,2 ton sabu, 1,9 ton tembakau gorilla, 2,1 juta butir ekstasi, dan 13,1 juta butir obat keras. Jumlah ini menunjukkan skala ancaman serius yang berhasil digagalkan oleh aparat kepolisian.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum PERISAI Syarikat Islam, Aditya Yusma, yang memberikan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah dan Polri.
Menurutnya, pemusnahan ini bukan hanya tindakan hukum, tetapi juga gerakan moral untuk menyelamatkan masa depan generasi muda Indonesia.
“Saya hadir bukan hanya sebagai Ketua Umum PERISAI, tetapi sebagai bagian dari gerakan moral anak bangsa. Negara telah bertindak tegas, dan kini saatnya pemuda serta organisasi masyarakat ikut bergerak aktif. Upaya memerangi narkoba tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat penegak hukum, tetapi wajib menjadi gerakan nasional,” tegas Aditya.
Aditya menambahkan bahwa PERISAI Syarikat Islam siap bekerja sama dengan lembaga pendidikan, pesantren, dan komunitas pemuda dalam memperkuat edukasi, pencegahan, serta pembinaan karakter anak muda. Ia menilai keluarga dan dunia pendidikan harus menjadi benteng pertama dalam mencegah pengaruh narkoba.

Presiden Prabowo menekankan bahwa upaya memerangi narkoba tidak cukup hanya mengandalkan tindakan represif. Diperlukan strategi komprehensif melalui pendekatan edukatif dan rehabilitatif.
“Tidak cukup hanya dengan penindakan, tetapi harus dilanjutkan dengan edukasi, pencegahan, dan rehabilitasi agar perlindungan bagi masyarakat dapat maksimal,” ujar Presiden.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden, yang menurutnya menjadi dorongan moral besar bagi seluruh jajaran Polri dalam melanjutkan tugas pemberantasan narkoba hingga tuntas.
Menutup pernyataannya, Aditya Yusma menyerukan agar seluruh pemuda Indonesia bersatu dalam gerakan Indonesia Bebas Narkoba.
“Jika negara sudah berada di garis terdepan, maka rakyat harus mengisi barisan berikutnya. Kami di PERISAI siap turun langsung ke tengah masyarakat untuk memperkuat kampanye hidup sehat dan anti narkoba. Ini adalah tugas bersama,” tegasnya.
Pemusnahan narkoba kali ini menjadi bukti sinergi kuat antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat sipil.
Keterlibatan PERISAI Syarikat Islam memperlihatkan bahwa perjuangan melawan narkoba tak hanya soal penegakan hukum, tetapi juga tanggung jawab moral untuk menjaga masa depan bangsa.***