SERAYUNEWS – Rakernas Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah berlangsung di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Sabtu (29/7/2023). Rakernas MPM itu mengusung tema ‘Kolaborasi Ekosistem Pemberdayaan Masyarakat’. Harapannya, gerakan ini terus berjalan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi ekstrem yang terjadi saat ini.
Ketua PP Muhammadiyah Dr.Anwar Abbas MM.MAg mengatakan, kondisi rakyat sekarang ini seperti piramid. Kelas atas paling sedikit dan semakin ke bawah semakin besar. Muhammadiyah mempunyai tekad untuk mengubahnya, dengan memperbesar kelas menengah.
“Kita harus mengubah piramid tersebut menjadi ketupat, dimana yang di atas kecil hanya kisaran 2%, di tengah paling besar dan di tataran bawah hanya kisaran 3%. Dan transformasi selanjutnya adalah menjadi pegunungan, dibawah tumpul, tidak ada lagi kaum fakir miskin, itulah kondisi masyarakat ideal yang kita cita-citakan,” jelasnya.
Untuk mencapai kondisi ideal tersebut, lanjutnya, pemerintah dan masyarakat harus bahu-membahu, tidak bisa berjalan sendiri. Meskipun dalam konstitusi sudah jelas disebutkan, bahwa fakir miskin dan orang telantar menjadi tanggung jawab negara. Tetapi negara juga mempunyai keterbatasan kemampuan, sehingga butuh peran masyarakat.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, Dr.Nurul Yamin MSi menyampaikan, MPM mengindentifikasi ada tiga hal yang menjadi permasalahan ekonomi. Tiga hal itu adalah kesenjangan, kemiskinan, dan kedaulatan pangan. MPM mengambil peran untuk fokus pada sektor pertanian dengan melakukan pendampingan kepada para petani.
“Terhadap berbagai keluhan petani, kita membuat inovasi bagaimana biaya produksi bisa lebih efisien dan hasil panen bisa ditingkatkan. Kita berusaha mengoptimalkan pendapatan mereka baik secara kuantitas maupun kualitas. Kita juga dampingi petani dari hulu sampai ke hilir, melakukan penguatan kelembagaan dan lainnya,” terangnya.
Gerakan kultural MPM ini sudah berproses sejak tahun 2005. MPM melakukan klasifikasi pendampingan dari level super mikro, menengah hingga level ekspor.
Sementara itu, Rektor UMP yang juga merupakan dewan pakar MPM, Assoc Prof.Dr.Jebul Suroso menambahkan, UMP selalu bersinergi dengan MPM, terutama dalam program UMP sebagai rumah UMKM. Menurutnya pemberdayaan masyarakat merupakan bagian tidak terpisahkan dari UMP. Riset-riset untuk penguatan pemberdayaan masyarakat juga kerap UMP lakukan.
“Kita sangat support terhadap rakernas ini, sebab UMP sendiri merupakan rumah UMKM. Kita banyak melakukan penelitian yang berkaitan dengan pemberdayaan serta ketahanan pangan, salah satunya mocaf sebagai alternatif bahan pangan,” tuturnya.