SERAYUNEWS – Gubernur Jawa Barat yang baru dilantik, Dedi Mulyadi, langsung mengambil langkah tegas di hari pertama masa jabatannya.
Pada Kamis (20/2/2025), Dedi Mulyadi resmi mencopot Siti Faizah dari jabatan Kepala Sekolah SMAN 6 Depok.
Keputusan ini diambil karena Siti Faizah dinilai melanggar surat edaran gubernur. Aturan tersebut melarang sekolah membawa siswa ke luar kota dalam kegiatan study tour.
“Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMAN 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi,” ujar Dedi Mulyadi usai pelantikannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Siti Faizah merupakan seorang guru sekaligus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah mengabdi selama lebih dari 33 tahun. Berikut profil singkatnya:
Sebagai kepala sekolah, ia cukup aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Bahkan, fotonya sering muncul di akun Instagram resmi SMAN 6 Depok (@sman6.depokofficial).
Namun, keputusannya terkait kegiatan study tour menjadi sorotan hingga berujung pemecatan.
Sebelum pelantikannya, Dedi Mulyadi menerima keluhan dari orang tua siswa terkait study tour yang direncanakan oleh SMAN 6 Depok ke Bali.
Orang tua mengaku keberatan dengan biaya sebesar Rp3,5 juta per siswa, yang jika ditambah uang saku dan kebutuhan lainnya, bisa mencapai Rp5,5 juta. Dedi pun meminta agar study tour dibatalkan karena:
Namun, meski ada peringatan tersebut, pihak sekolah tetap memberangkatkan siswa ke Bali. Keputusan inilah yang membuat Dedi Mulyadi langsung mencopot Siti Faizah di hari pertama jabatannya.
Sementara itu, Ketua Komite SMAN 6 Depok, Eko Pujianto, membantah tuduhan bahwa pihak sekolah melanggar aturan atau membebani orang tua siswa.
Menurutnya, informasi yang diterima gubernur tidak akurat dan sudah ada persetujuan dari orang tua siswa sebelum keberangkatan.
Ia juga meminta agar tidak ada kesimpulan sepihak tanpa melakukan klarifikasi langsung dengan sekolah.
Meski demikian, keputusan telah dibuat. Gubernur Dedi Mulyadi tetap menegaskan bahwa aturan harus dipatuhi oleh seluruh sekolah di Jawa Barat.
Pemecatan ini menjadi peringatan bagi seluruh sekolah di Jawa Barat untuk lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan, terutama yang melibatkan biaya besar dan perjalanan luar kota.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa aturan yang sudah dibuat harus dipatuhi, dan ia akan terus mengawasi sekolah-sekolah lain agar tidak terjadi pelanggaran serupa.
Langkah ini sekaligus menjadi sinyal bahwa dunia pendidikan di Jawa Barat harus lebih transparan dan akuntabel dalam menjalankan programnya.***