SERAYUNEWS- Simak informasi tentang profil William Anderson Codeblu. Mengapa ramai jadi perbincangan di media sosial?
Kasus dugaan pemerasan Codeblu yang ramai saat ini menimbulkan berbagai reaksi dari warganet.
Banyak orang menyayangkan tindakan Codeblu. Mereka menganggap hal itu kurang profesional dan merugikan pihak lain.
Beberapa warganet bahkan mendesak agar kasus ini tetap menjalani proses hukum.
Selain itu, muncul pertanyaan mengenai latar belakang pendidikan dan pengalaman Codeblu di bidang kuliner, mengingat tarif konsultasinya yang cukup tinggi.
Awalnya, orang mengenal Codeblu karena ulasan-ulasan makanan yang jujur dan blak-blakan, seringkali tanpa menampilkan wajahnya.
Namun, pada tahun 2023, identitasnya terungkap setelah terlibat perseteruan dengan sesama food vlogger, Farida Nurhan.
Perseteruan ini bermula dari ulasan negatif Codeblu terhadap warung makan Nyak Kopsah, milik Farida.
Farida kemudian mengungkap identitas asli dan wajah Codeblu di media sosial yang sebelumnya selalu ia sembunyikan.
Akibat tindakan tersebut, Codeblu melaporkan Farida ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pencemaran nama baik dan penyebaran data pribadi.
William Anderson yang lebih terkenal dengan nama Codeblu adalah seorang food vlogger yang namanya mencuat di dunia kuliner Indonesia.
Lahir dengan latar belakang pendidikan S2 di bidang Financial Engineering, William tidak memiliki pendidikan formal di bidang kuliner.
Namun, kecintaannya pada dunia kuliner membawanya menjadi seorang pengulas makanan yang terkenal.
Selain sebagai food vlogger, William juga menjalankan bisnis kue bersama adiknya melalui Isaura Cake Factory dan memiliki usaha kue lapis legit bernama Tokyo Legit.
Pada Februari 2025, Codeblu kembali menjadi sorotan publik setelah mengunggah video permintaan maaf kepada merek roti CT.
Kemudian, publik mengetahui merek tersebut sebagai Clairmont Patisserie.
Dalam video tersebut, ia mengakui telah menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai pemberian kue kadaluwarsa oleh Clairmont Patisserie kepada sebuah panti asuhan di Jakarta Selatan.
Setelah penelusuran, R, mantan karyawan salah satu vendor pemeliharaan Clairmont Patisserie, mengirimkan kue tersebut dengan motif yang belum jelas.
Meskipun telah meminta maaf, Codeblu tetap menghadapi proses hukum atas tindakannya tersebut.
Selain itu, akun media sosial @ssc_politik mengungkapkan bahwa Clairmont Patisserie bukanlah satu-satunya pihak yang dirugikan oleh ulasan Codeblu.
Menurut akun tersebut, Codeblu diduga mematok tarif antara Rp350 juta hingga Rp600 juta kepada pelaku bisnis kuliner yang mendapatkan ulasan negatif darinya.
Jika pemilik bisnis membayar tarif tersebut, Codeblu baru bersedia untuk menghapus ulasannya.
Namun, beberapa korban telah melaporkan Codeblu ke pihak kepolisian atas dugaan tindak penggelapan dan penipuan.
Meskipun ia mengklaim memiliki pendidikan tinggi di bidang kuliner dan berkarier di sektor layanan mewah yang melayani hotel-hotel bintang lima, banyak pihak yang meragukan keaslian klaim tersebut.
Menanggapi tuduhan beberaa orang, Codeblu berdalih bahwa tarif tersebut sepadan dengan ilmu dan pengalamannya di bidang kuliner.
Ia juga mengingatkan publik untuk tidak sembarangan menuduh tanpa bukti, karena fitnah adalah sebuah kejahatan.
Namun, proses hukum tetap berjalan, dan publik menantikan perkembangan selanjutnya dari kasus ini.
Demikian informasi tentang profil William Anderson Codeblu. ***(Ika Sriani)