SERAYUNEWS – Pemerintah tak lama ini telah membeberkan tentang mega proyek jalan Tol Cilacap-Jogja.
Adapun jalan ini akan membentang luas menghubungkan kedua wilayah tersebut dengan panjang kurang lebih 121,75 kilometer.
Proyek jalan Tol Cilacap-Jogja saat ini sedang dalam tahap penting, yaitu pembebasan lahan.
Tahap ini sangat krusial untuk kelancaran proyek tersebut.
Di tengah proses pembangunan jalan Tol ini, muncul pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai besaran UGR (Uang Ganti Rugi).
Kemungkinan besar, masyarakat yang terdampak proyek ini akan menerima UGR.
Sebagai gambaran, proyek pembangunan Tol Jogja-Solo sebelumnya menawarkan uang ganti rugi sekitar Rp1,5 hingga Rp3 juta per meter persegi.
Sehingga, prediksinya proyek Tol Cilacap-Jogja juga mengusung UGR yang setara dengan proyek tersebut.
Namun, hal ini masih perkiraan atau prediksi semata.
Saat ini, belum ada informasi resmi mengenai besaran UGR dari proyek Tol Cilacap-Jogja yang rencananya memasuki tahap konstruksi pada tahun 2024 mendatang.
Proses pembebasan lahan menjadi langkah awal yang harus ada dalam proyek pembangunan jalan Tol.
Tanah yang akan menjadi lokasi untuk proyek tersebut harus bebas dari kepemilikan pribadi sehingga bisa dialihfungsikan untuk kepentingan umum.
Selain pembebasan lahan, perhatian juga tertuju pada UGR kepada masyarakat yang terkena dampak proyek.
UGR merupakan bentuk kompensasi finansial kepada pemilik lahan atau properti yang terdampak oleh pembangunan infrastruktur seperti jalan Tol.
Besaran UGR bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk luas lahan yang terkena dampak dan nilai properti yang terdampak.
Masyarakat yang terkena dampak proyek jalan Tol Cilacap-Jogja sebaiknya menunggu informasi resmi mengenai UGR dan prosedur yang harus mereka ikuti untuk mendapatkannya.
Informasi resmi mengenai UGR dan semua detail terkait kemungkinan bakal muncul seiring dengan perkembangan proyek dan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku.
Proyek triliunan rupiah ini pun rencananya akan masuk tahap konstruksi pada tahun 2024 mendatang.
Sementara itu, konstruksi jalan Tol itu akan berlansung selama lima tahun.
Mengenai persebaran wilayah yang terdampak jalan Tol, masyarakat bisa langsung melihatnya di sini.***