SERAYUNEWS- Tiga tahun lalu, Rif’an Ali Hafidz harus meninggalkan bangku kuliah di sebuah universitas di Khartoum, Sudan, karena konflik perang yang melanda negara tersebut.
Namun, siapa sangka, kepulangannya ke Indonesia justru menjadi awal dari kisah inspiratif yang membawanya meraih predikat Wisudawan Terbaik Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto.
Rif’an, yang sebelumnya menjadi mahasiswa aktif di Sudan, terlibat langsung dalam proses evakuasi WNI dari wilayah konflik.
Ia menjadi ketua relawan evakuasi dan bertanggung jawab atas keselamatan para warga negara Indonesia yang terjebak di sana.
Mereka menempuh perjalanan darat panjang dari Sudan Utara ke Selatan, sebelum akhirnya evakuasi melalui jalur laut menuju Jeddah, Arab Saudi.
Setelah berhasil kembali ke Indonesia, Rif’an melanjutkan kuliah di UIN Saizu Purwokerto. Ia mencatatkan prestasi akademik gemilang dengan IPK 3,91 dan menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 7 bulan.
Dia di wisuda di Auditorium Utama UIN Saizu Purwokerto pada Selasa (27/5/2025). Selain cemerlang secara akademis, Rif’an juga aktif dalam forum ilmiah internasional.
Pada pertengahan tahun 2024, Rif’an tampil sebagai pemakalah dalam Seminar Internasional di Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, bersama dua dosen UIN Saizu, yakni Dr. Muhroji dan Dr. Ade Riswati.
Makalah yang dibawakannya berjudul:
“نماذج التعليم على أساس منهج مرديكا في قسم تعليم اللغة العربية بجامعة الأستاذ كياهي الحاج سيف الدين زهري الإسلامية الحكومية بورووكرتو”
(Model Pembelajaran Berbasis Kurikulum Merdeka pada Prodi Pendidikan Bahasa Arab di UIN Saizu Purwokerto)
Publikasi karya lengkapnya telah masuk di Jurnal LISANU UNIDA Gontor
Sebagai bagian dari tugas akhir, Rif’an menulis skripsi berjudul:
“تعليم مهارة الكلام على أساس التعليم القائم على المشاريع في مدرسة الإرشاد الإسلامية المتوسطة بورووكرتو بنيوماس”
(Pengajaran Keterampilan Berbicara Berbasis Project-Based Learning di MTs Al-Irsyad Purwokerto)
Skripsi tersebut disusun di bawah bimbingan Dr. Ade Riswati dan diuji oleh Dr. Nur Kholis.
Meski sibuk, Rif’an tetap menambah kapasitas akademiknya dengan menempuh studi sarjana (S1) di ITB Ahmad Dahlan Jakarta, mengambil program Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
Tidak hanya itu, ia juga melanjutkan kuliah daring di Sudan pada program studi Dirosah Islamiyah. Karena universitas tempat asalnya belum bisa beroperasi secara normal akibat konflik.
Di awal perkuliahannya di UIN Saizu, Rif’an bahkan sempat jadi pengajar program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) selama satu tahun, mengajar mahasiswa dari negara-negara Timur Tengah dan ASEAN.
Rif’an adalah putra kedua dari Prof. Muh. Hizbul Muflihin, dan cucu dari Suparno Ali Fauzi, seorang tokoh pendidikan di Jawa Tengah.
Sang ayah, Prof. Hizbul Muflihin merupakan salah satu Guru Besar UIN Saizu Purwokerto. Dia menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada segenap pimpinan UIN Saizu.
“Kami berterima kasih kepada Prof. Dr. Ridwan, M.Ag., serta seluruh wakil rektor dan dekanat FTIK yang telah membuka jalan bagi Rif’an untuk menyelesaikan pendidikan dengan baik,” ujarnya Rabu (28/5/2025).
Keberhasilan Rif’an menjadi wisudawan terbaik membuktikan bahwa tantangan dan ujian hidup bisa menjadi jembatan menuju kesuksesan, bila dijalani dengan kesungguhan dan semangat pantang menyerah.
Dia berharap Kampus UIN Saizu Purwokerto terus bertransformasi menjadi World Class University.