Purbalingga, serayunews.com
Sejumlah 35 grup hadroh, unjuk kemampuan di acara lomba hadroh di Kabupaten Purbalingga. Tak ada kategori khusus, peserta terdiri dari grup pria dan wanita. Mereka datang dari Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara. Lomba ini, memperebutkan total hadiah Rp10 juta.
Penyelenggara lomba hadroh, Rofik Hananto menyampaikan, salah satu tujuan lomba ini adalah untuk memperkenalkan seni dan budaya hadroh kepada masyarakat. Terutama untuk para generasi muda, agar terjadi regenerasi.
“Tujuan acara ini adalah sebagai upaya melestarikan budaya, khususnya dalam syiar Islam,” kata anggota DPR RI Komisi VII, Rofik, Sabtu (24/12/2022).
Seni hadroh, merupakan kesenian yang kental dengan Islam. Dahulu hadroh juga dijadikan media untuk syiar, sehingga tidak sebatas seni semata tapi juga ada unsur ibadahnya.
Wahyu Romadhon, salah satu juri lomba mengatakan, pentingnya kompetisi seperti ini adalah agar kita lebih semangat lagi melestarikan budaya kita.
“Budaya itu tidak hanya sekadar budaya saja, tapi juga insyaallah dibawa sampai akhirat. Apalagi yang kita harapkan selain berselawat kepada nabi kita,” katanya.
Wahyu menambahkan, banyak sekali hal menarik selama lomba. Sebab, dia melihat ada peningkatan yang luar biasa dalam dunia hadroh. Karena banyak muda mudi yang mempunyai ide-ide brilian, dengan membuat kolaborasi atau dengan konsep yang lebih bagus.
“Hari ini pesertanya juga luar biasa ya, karena baik tua muda, keseluruhan skill-nya hampir sama semua, cuma paling ya ada beberapa kekurangan di performanya,” katanya.
Siti, salah satu peserta, dari Desa Kalimanah Kulon mengatakan, ia berlatih dengan kelompoknya selama tiga hari sebelum mengikuti lomba ini.
“Harapannya lomba ini menjadi kesempatan berselawat bareng bersama peserta lainnya, dan (kelompok hadroh) lebih berdaya lagi di Purbalingga,” kata dia.