SERAYUNEWS– Siapa bilang acara perpisahan hanya soal air mata? Di MI Ma’arif 03 Gentasari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, momen pelepasan siswa kelas VI justru dikemas bak festival mini yang memadukan nilai religius, seni, edukasi, hingga bazar murah yang diserbu warga.
Digelar Sabtu (14/6/2025), Purnawidya kali ini menjadi ajang paling dinanti di lingkungan madrasah dan warga sekitar. Sebanyak 26 siswa dilepas secara resmi melalui prosesi tasyakur bin ni’mah yang penuh makna dan kental nuansa spiritual. Namun, bukan hanya seremonial kaku yang dihadirkan, panggung seni Islami dari para siswa membuka acara dengan meriah dan penuh semangat.
Lebih dari sekadar perpisahan, acara ini menjelma menjadi pesta kolaboratif antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Penampilan seni, penghargaan akademik, hingga apresiasi untuk siswa berprestasi menyatu dalam suasana hangat nan membanggakan.
Kepala MI Ma’arif 03 Gentasari, Markhumah, mengungkapkan harapannya agar lulusan tidak hanya sukses di jenjang pendidikan selanjutnya, tapi juga tetap membawa nilai-nilai religius yang telah ditanamkan. “Kami ingin mereka tumbuh jadi generasi soleh-solehah yang percaya diri, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” ujarnya.
Tak kalah seru, bazar UMKM yang digelar di halaman madrasah menyita perhatian warga. Minyak goreng, gula pasir, dan pakaian murah bahkan mulai dari Rp5.000 langsung ramai diborong pengunjung. Suasana guyub dan antusiasme warga menjadikan acara ini lebih dari sekadar agenda madrasah.
Keseruan berlanjut dengan lomba mewarnai untuk anak-anak PAUD dan TK, ajang unjuk kreativitas yang disambut gembira. Auri Latifah Zahra keluar sebagai juara pertama. Sang ibu, Triana Rizkiyanti, mengaku puas. “Acara ini bukan cuma seru, tapi juga membangun semangat anak dan orang tua. Semoga bisa rutin tiap tahun,” katanya penuh haru.
Ketua PC LP Ma’arif NU Cilacap, Ali Sodiqin, menyebut madrasah ini sebagai pusat potensi pendidikan yang harus terus dikembangkan. “MI 03 Gentasari ini bukan madrasah biasa, tapi simbol kebanggaan bersama. Kolaborasi semua pihak adalah kunci majunya pendidikan kita,” ujarnya.
Purnawidya di MI Ma’arif 03 Gentasari telah membuktikan bahwa madrasah bisa jadi pusat aktivitas edukatif dan sosial yang inklusif. Bukan hanya melepas siswa, tapi juga mengikat kembali tali silaturahmi antarwarga dalam balutan semangat kebersamaan dan harapan. Sebuah cahaya pendidikan dari pelosok Cilacap, yang pantas jadi inspirasi banyak sekolah lainnya.