SERAYUNEWS – Ganti puasa Ramadan atau qadha wajib dilakukan bagi orang-orang yang meninggalkan puasa Ramadan lalu. Bagi seorang muslim, puasa Ramadan adalah puasa wajib.
Oleh karenanya, jika meninggalkan puasa Ramadan perlu menggantinya. Hal ini berlaku bagi perempuan yang sedang haid, dalam masa nifas dan menyusui. Berlaku juga bagi orang-orang yang sakit hingga melakukan perjalanan.
Salah satu golongan yang dilarang berpuasa adalah perempuan yang sedang haid dan nifas. Ketika sedang hamil atau menyusui juga bisa tidak maksimal berpuasa Ramadhan.
Nabi bersabda dalam Hadis Riwayat Bukhari, “Bukankah ketika haid, wanita itu tidak shalat dan juga tidak puasa. Inilah kekurangan agamanya.”
Mereka tetap harus mengganti puasa setelah Ramadan selesai. Mengganti puasa dilakukan kapan saja asalkan tidak pada hari-hari yang dilarang. Qadha puasa tersebut dilakukan sebanyak hari puasa yang telah ditinggalkan pada bulan Ramadan lalu.
Misalnya, jika tidak berpuasa selama 7 hari, maka harus menggantinya dengan berpuasa sebanyak 7 hari.
Batas waktu mengerjakannya sebelum memasuki Ramadan yang akan datang. Saat ini masih di bulan Syawal, seorang muslim dapat menyegerakan ganti puasa agar lekas lunas dan tidak memiliki tanggungan dikemudian hari.
Bacalah niat untuk melakukan puasa qadha di malam hari atau saat sahur sebelum memulai puasa.
Seperti diterangkan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’-nya sebagai berikut:
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.
Artinya:
“Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,” (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).
Berikut ini bacaan niat puasa qadha Ramadan yang dilafalkan umat Islam:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَال
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Bacaan doa buka puasa yang paling umum dibaca:
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: “Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih”.
***