SERAYUNEWS – Raja Tikus, demikian julukan yang tersematkan bagi para penambang asal Jawa barat di kawasan pertambangan emas ilegal di Pancurendang Ajibarang, Banyumas.
Kelincahan atau kenekatan para penambang dari Jawa Barat ini, membuat penambang lokal takjub.
Menurut warga lokal, mereka memiliki keberanian di atas rata-rata. Mereka menggali dan menjelajahi lubang tambang yang sempit dan dalam, bahkan nyaris tanpa alat pengaman.
Baca juga: Cerita Penambang Emas Ilegal di Banyumas, Makan dan Tidur di Lubang Sempit Sedalam 60 Meter
“Orang Jawa Barat itu, Raja Tikus. Lubang ukuran satu orang saja, mereka berani masuk. Contohnya di sini, mereka berani masuk padahal ada risiko air,” ujar Agus (40), seorang penambang yang enggan disebutkan nama aslinya.
Menurutnya, para penambang Raja Tikus ini berani menambang hanya bermodalkan alat pengebor dan head lamp.
“Mereka itu pembuka lubang, nyari urat emas. Kalau sudah dapat, penambang yang belakang menggali dan membersihkan material. Mereka itu nyalinya besar, kalau orang sini nggak berani,” kata dia.
Bukan tanpa alasan penambang lokal tidak berani meniru aksi penambang dari Jawa Barat, karena menurutnya ada beberapa kejadian yang sempat membuat penambang meninggal dunia.
“Dulu di tahun 2017 waktu di sumur pertama ada dua orang yang meninggal itu karena jatuh tergelincir ke bawah. Apalagi kalau kondisi tanah basah, tidak berani,” ujarnya.
Di satu lubang ada tiga alat yang di masukan yakni blower, pipa kompresor dan kabel drill. Untuk penerangan, mereka menggunakan head lamp.
“Ada juga pipa pompa air, jadi itu di sedot airnya selama 24 jam. Kalau mesinnya panas, di ganti mesinnya,” kata dia.