Cilacap, serayunews.com – Ribuan lembar uang baru berbagai pecahan dengan total Rp 164 juta nyaris ludes berganti menjadi lembaran uang rusak, lusuh dan beberapa uang koin. Layanan penukaran uang tersebut diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto di balai Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap pada Rabu (10/4/2019). Dalam kegiatan itu, KPw BI Purwokerto juga memberikan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), sosialisasi kebanksentralan serta ciri-ciri keaslian uang rupiah.
Kepala KPw BI Purwokerto Agus Chusaini mengatakan, pihaknya memprioritaskan kegiatan Kas Keliling rutin di Kampung Laut karena sebagai daerah yang tidak dilayani oleh sistem perbankkan. Lokasi yang jauh dan terpencil menjadi alasan utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak dilayani oleh sistem perbankan.
“Kegiatan kas keliling diprioritaskan di daerah yang jauh dan terpencil, salah satunya di Kampung Laut dan juga ada di daerah pegunungan di Kabupaten Banjarnegara. Jadi kas keliling ini untuk memenuhi kebutuhan uang pecahan kecil di masyarakat
Dijelaskannya, wilayah Kampung Laut yang berada di kawasan laguna Segara Anakan sangat rentan terhadap peredaran uang palsu. Untuk itu, pihaknya memberikan edukasi agar masyarakat mengetahui ciri-ciri keaslian uang rupiah.
“Daerah ini rawan dengan peredaran uang palsu meskipun sejauh ini belum ada kasus uang palsu di sini. Dengan edukasi kepada masyarkat, pergerakan uang palsu bisa dibatasi. Bila masyarakat menemukan uang palsu segera serahkan ke penegak hukum,” ungkapnya.
Dalam layanan penukaran uang tersebut, KPw BI Purwokerto membawa uang rupiah kertas yang masih baru sebanyak Rp164 juta terdiri atas pecahan Rp20.000 sebanyak 4.000 lembar (senilai Rp80 juta), pecahan Rp10.000 sebanyak 4.000 lembar (senilai Rp40 juta), pecahan Rp5.000 sebanyak 6.000 lembar (senilai Rp30 juta), pecahan Rp2.000 sebanyak 5.000 lembar (senilai Rp10 juta), dan pecahan Rp1.000 sebanyak 4.000 lembar (senilai Rp4 juta).
“Kami berharap masyarakat memegang uang dengan kondisi yang baik. Uang lusuh atau rusak yang kita terima, nanti akan dihancurkan,” pungkasnya.
Penulis : Adi Kurniawan