SERAYUNEWS – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Semarak (Seruan Aksi Banyumas Bergerak) berhasil menembus gerbang dan masuk ke kawasan Pendopo Si Panji, kompleks perkantoran Setda Banyumas.
Tetap dengan situasi yang kondusif mereka kembali melakukan orasi di halaman Pendopo Si Panji Purwokerto. Mereka kembali menuntut anggota DPRD untuk keluar dan memberikan statemen.
Tiga Anggota DPRD Banyumas, Supangkat, Didi Rudianto, dan Ovan Sopian kembali menemui massa. Mereka merespons apa yang menjadi tuntutan dan berjanji akan meneruskan ke lembaga tingkat di atasnya, sampai ke DPR RI.
“Kami akan sampaikan, saat ini para ketua dan ketua partai sedang di Jakarta karena besok (20 Februari 2025) ada pelantikan Bupati dan Wakil Bupati serentak,” kata Supangkat.
Kehadiran dia tidak mewakili pimpinan DPRD, sehingga dirinya tidak memiliki wewenang untuk menandatangani 10 tuntutan mahasiswa tersebut.
Didi Rudianto, ditemui di sela aksi menyampaikan, bahwa dirinya tetap menerima apa yang menjadi tuntutan mahasiswa. Namun, untuk saat ini dirinya hanya menerima dan akan menyampaikan ke pimpinan.
“Tapi pada prinsipnya kita tetap akan berjalan proseduran, Jumat nanti akan disampaikan ke pimpinan, dan membahas tindak lanjutnya,” kata dia.
Dia menyampaikan, tuntutan mahasiswa di Purwokerto ini, merupakan bagian dari aspirasi dan suara rakyat. Maka dirinya tetap akan menjembatani untun disampaikan ke tingkat pusat.
“Tentu nanti kita akan sampaikan ke lembaga di atas kita, yaitu ke DPR RI dan kementrian,” katanya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, bahwa ketika Pimpinan DPRD sudah ada di Purwokerto, maka akan memanggil perwakilan dari mahasiswa. “Nanti kita akan komunikasikan lagi, kita ikut sertakan juga perwakilan mahasiswa,” katanya.
Salah satu anggota Aliansi Semarak, Robiatul Adawiyah Situmorang, mengungkapkan kekecewaannya terhadap para wakil rakyat di Banyumas yang dinilai kurang memperhatikan nasib masyarakat.
“Kami mahasiswa cukup kecewa karena sebagai insan muda cendekia, merasa tidak perlu lagi ada mahasiswa di sini, karena sekarang insan cendekia di negara ini sudah tidak lagi dihargai. Mengeluarkan kebijakan tanpa kajian akademik itu fatal menurut kami. Bahkan, sistem politik di negara ini sudah buruk,” katanya.
Aksi yang berlangsung sekitar tiga jam berjalan kondusif. Puluhan aparat kepolisian Polresta Banyumas, turun mengamankan. Beberapa kali juga terlihat kompromi antara mahasiswa dengan polisi, ketika mereka menuntut untuk masuk ke gedung DPRD.