Air mulai menggenagi pemukiman sekitar pukul 20.00 WIB. Jalan, pekarangan dan juga rumah terendam air dengan ketinggian bervariasi, mulai 40 cm sampai 60 cm.
“Ada sekitar 200 rumah yang terendam dan menimpa dua dusun, yakni Dusun Mulyadadi dan Dusun Sidadadi,” ujar Ketua Badan Permusyawaratan Desa Mulyadadi Galih Swandhana.
Dengan rincian di Dusun Mulyadadi ada sebanyak 60 kepala keluarga yang tersebar di RT 4 dan 5 RW 4, dan di Dusun Sidamulya ada sebanyak 150 kepala keluarga. Kejadian ini, kata dia sudah terjadi setiap tahun sejak tiga tahun lalu. Untuk itu, masyarakat juga sudah bersiap siaga. Genangan air mulai berangsur-angsur surut sekitar pukul 22.00 WIB. Warga langsung membersihkan sisa-sisa genangan air yang masuk ke dalam rumahnya.
“Sampai Kamis pagi, masih ada beberapa rumah yang tergenang air karena berada di daerah yang lebih rendah,” katanya.
Pemdes bersama dengan masyarakat, akan melakukan kerjabakti membersihkan saluran selokan, dan penguatan tanggul, sebagai antisipasi agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
“Minggu nanti, kami akan kerjabakti bersama masyarakat, untuk penguatan tanggul,” katanya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan BPBD UPT Majenang sudah melakukan invetarisir warga terdampak. Sementara tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“BPBD menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada adanya banjir susulan, karena potensi hujan lebat masih terjadi,” katanya.
Selain itu, BPBD juga meminta masyarakat tetap waspada adanya penyakit susulan yang bisa terjadi usai banjir. Karena itu, warga juga diminta untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.