SERAYUNEWS – Refleksi modul 1 topik 3 menerapkan Teaching at the Right Level (TaRL) dalam pembelajaran di sekolah. TaRL adalah pendekatan pembelajaran yang menitikberatkan pada kemampuan siswa daripada hanya berpatokan pada tingkatan kelas.
Para guru perlu tahu tantangan dan solusi dalam melaksanakan pengajaran menggunakan pendekatan TaRL. Peran sekolah melakukan pendekatan ini sangat membantu bagaimana kesiapan guru dan siswa.
Tantangan yang muncul biasanya adalah kurangnya sumber daya, pemahaman para orang tua. Sedangkan solusi yang bisa dilakukan berupa asessment.
Pendekatan Teaching at the Right Level ini memungkinkan guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan pencapaian masing-masing siswa. Terlebih untuk mengembangkan keterampilan numerasi dan literasi.
Lantas bagaimana cara menerapkan pendekatan TaRL di sekolah dan apa yang akan dilakukan?
Pendekatan TaRL telah diterapkan di berbagai negara dengan hasil yang positif, termasuk di Indonesia. Pendekatan ini dapat terus dilakukan di sekolah-sekolah agar memberikan pengalaman belajar bagi anak-anak dengan banyak literasi.
Berikut ini langkah-langkah penerapan Teaching at the Right Level (TaRL) di kelas:
Asesmen:
Guru melakukan asesmen awal untuk mengidentifikasi potensi dan kebutuhan peserta didik. Kemudian, mengelompokkan mereka berdasarkan level capaian dan kemampuan serupa.
Dengan begitu, pembelajaran tidak hanya berfokus pada usia atau tingkatan kelas, tetapi pada kemampuan aktual siswa.
Perencanaan:
Guru akan merancang aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan level capaian dan kemampuan peserta didik, bukan hanya berdasarkan usia atau tingkatan kelas.
Pembelajaran
Guru akan memantau kemajuan peserta didik melalui asesmen berkala yang dilakukan selama proses pembelajaran.
Melakukan refleksi penerapan modul 1 topik 3 TaRL ini dilakukan oleh peserta piloting PPG Guru Tertentu Tahun 2024. Peserta diwajibkan bisa menyusun cerita refleksi modul 1 topik 3 TaRL tersebut.
Berikut ini refleksi modul 1 topik 3 menerapkan Teaching at The Right Level yang bisa menjadi contoh.
Pada tahap awal dilakukan asesmen untuk mengetahui kondisi siswa terutama kemampuannya. Namun, kenyataannya penerapan TaRL ini juga menjumpai tantangan.
Ada guru yang merasa kesulitan melakukan asesmen awal yang efektif dan merancang pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Guru kurang profesional dalam melakukan asesmen ditandai dengan siswa yang ditempatkan di level yang tidak tepat.
Tantangan lainnya adalah para siswa tidak siap mengikuti penilaian-penilaian literasi. Solusi yang dilakukan adalah melakukan asesmen ulang supaya siswa tersebut bisa memperhatikan prosedur penilaian yang sudah ditetapkan.
Solusi berikutnya, dengan rutin mengikuti pelatihan dan dukungan yang tepat, guru bisa belajar untuk menerapkan TaRL secara efektif.
Demikianlah refleksi modul 1 topik 3 menerapkan Teaching at the Right Level (TaRL) dalam pembelajaran di kelas. Para guru dapat terus mempelajari situasi dan kondisi anak-anak agar pembelajaran berjalan baik.
***