SERAYUNEWS – Berikut ini informasi tentang rekrutmen PLN dibuka 1 Oktober 2025.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali membuka kesempatan bagi para pencari kerja untuk bergabung melalui Rekrutmen Nasional PLN Group 2025.
Program ini resmi dimulai pada 1 Oktober 2025 dan menjadi salah satu agenda besar dalam rangka memperkuat sumber daya manusia di tubuh perusahaan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa perekrutan tahun ini bukan sekadar menambah jumlah karyawan.
Lebih jauh, langkah tersebut merupakan strategi perusahaan untuk menghadapi tantangan transformasi energi bersih, pembangunan infrastruktur kelistrikan, serta digitalisasi sistem kelistrikan.
Mengutip akun resmi Instagram PLN @pln_id, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh calon pelamar. Pendaftaran terbuka untuk laki-laki maupun perempuan Warga Negara Indonesia (WNI).
Bagi lulusan Diploma 3 (D3), batas usia maksimal ditetapkan kurang dari 25 tahun dengan syarat indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 3.0.
Sedangkan untuk lulusan Sarjana/Diploma 4 (S1/D4), batas usia maksimal adalah 27 tahun dengan ketentuan IPK sama, yaitu minimal 3.0.
Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman resmi rekrutmen.pln.co.id. Para pelamar diwajibkan menyiapkan dokumen dalam bentuk softcopy, seperti KTP, ijazah, transkrip nilai, Kartu Keluarga, akta kelahiran, serta dokumen status perkawinan berupa surat keterangan belum menikah atau buku nikah bagi yang sudah menikah.
Selain itu, pelamar hanya dapat memilih satu bidang sesuai jenjang pendidikan dan program studi pada ijazah yang dimiliki. Ketentuan ini bertujuan untuk menjaga kesesuaian kualifikasi akademik dengan kebutuhan perusahaan.
PLN membuka berbagai formasi untuk lulusan D3, S1/D4, hingga S2.
Untuk jenjang D3, beberapa jurusan yang tersedia antara lain administrasi bisnis, akuntansi, keuangan, teknik elektro, teknik informatika, teknik listrik, teknik mesin, dan teknik sipil.
Sementara itu, untuk jenjang S1/D4, peluang karier terbuka bagi lulusan administrasi, bisnis analis, energi terbarukan, hubungan masyarakat, ilmu lingkungan, kesehatan masyarakat, keselamatan kerja (K3), logistik, manajemen, psikologi, matematika, hingga teknik di berbagai bidang seperti elektro, mesin, sipil, pertambangan, kimia, material, informatika, hingga konversi energi.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menambahkan bahwa rekrutmen tahun ini juga terbuka bagi lulusan S2.
Menurutnya, kehadiran lulusan magister dan doktor sangat dibutuhkan untuk mendukung inovasi serta hilirisasi industri energi yang sedang digalakkan perusahaan.
Dari formasi yang dibuka, hanya untuk lulusan D3 hingga S2 saja. Jadi sudah dipastikah tidak ada lowongan untuk lulusan SMA.
PLN memastikan seluruh proses seleksi dijalankan dengan prinsip profesional, transparan, dan berbasis kompetensi. Didi menegaskan bahwa tahun ini perusahaan juga memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk ikut serta.
Hal tersebut mencerminkan komitmen PLN terhadap inklusi sosial sekaligus membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk berkarier di sektor energi.
Di sisi lain, PLN mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap praktik penipuan yang mengatasnamakan rekrutmen.
Didi menegaskan, panitia resmi tidak pernah menarik biaya pendaftaran, tidak berkomunikasi di luar kanal resmi, serta tidak menyediakan penggantian biaya transportasi maupun akomodasi selama seleksi berlangsung.
Program Rekrutmen Nasional PLN Group 2025 bukan sekadar agenda rutin tahunan, melainkan bagian dari upaya besar perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan global.
Transformasi energi, digitalisasi sistem, hingga penguatan sumber daya manusia menjadi fokus utama.
Melalui perekrutan ini, PLN berharap dapat melahirkan generasi baru tenaga profesional yang siap menjawab tantangan masa depan.
Dengan peluang yang terbuka luas untuk lulusan D3 hingga S2 dari berbagai jurusan, rekrutmen kali ini diprediksi akan menyedot perhatian besar dari para pencari kerja di seluruh Indonesia.
Nah itu dia informasi tentang rekrutmen PLN dibuka 1 oktober 2025.***