
SERAYUNEWS – Bulan suci Ramadhan dan hari-hari besar Islam selalu menjadi momen yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Menjelang tahun 1447 Hijriah atau bertepatan dengan 2026 Masehi, Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi mengumumkan hasil hisab untuk penetapan awal Ramadhan, Syawal, serta Dzulhijah.
Pengumuman ini menjadi acuan bagi warga Muhammadiyah dalam menentukan jadwal ibadah puasa, hari raya Idulfitri, serta Iduladha di tahun mendatang.
Berdasarkan hasil hisab yang dikeluarkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, berikut penetapan resmi tiga bulan penting dalam kalender Hijriah 1447 H:
Penetapan ini menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu perhitungan astronomi yang menjadi pendekatan khas Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan Hijriah tanpa menunggu pengamatan hilal secara langsung.
Metode hisab Muhammadiyah mengandalkan perhitungan konjungsi (ijtimak), elongasi bulan, hingga posisi hilal di atas ufuk.
Pendekatan ini merupakan bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam mendorong terwujudnya Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang dapat digunakan secara universal.
Penetapan jauh hari ini memberi manfaat bagi masyarakat, misalnya:
Namun, hasil hisab ini bisa saja berbeda dengan keputusan pemerintah Indonesia yang menggunakan metode rukyatul hilal (melihat hilal secara langsung).
Karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap saling menghormati apabila terjadi perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan atau Idulfitri.
Dengan adanya pengumuman resmi ini, umat Islam diharapkan dapat menyambut datangnya bulan suci dengan kesiapan dan kebersamaan.
Perbedaan metode penetapan jangan menjadi pemecah, melainkan momentum memperkuat ukhuwah dan toleransi antarsesama.