SERAYUNEWS – Setelah puluhan tahun mengabdi di dunia sepakbola lokal, Sutarno secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Persibas Banyumas. Surat pengunduran dirinya disampaikan menjelang kongres luas biasa Askab PSSI Banyumas dan diterima oleh Pelaksana Tugas (Plt) pengurus, Senin (4/8/2025).
“Sudah saya serahkan kepada Plt, sesuai mekanisme dan statuta. Saya tidak ingin suasana terus gaduh. Mengelola sepakbola itu penuh pengorbanan dan menguras energi,” ujar Sutarno kepada serayunews.com, Selasa (4/8/2025).
Sutarno mengaku telah lama berniat mundur dan menyerahkan kepengurusan kepada pihak yang dinilai lebih siap. Bahkan, pada November 2024, ia sempat menawarkan posisi tersebut kepada Trisno, namun ditolak karena alasan kesiapan.
“Saya tidak mundur dari dunia sepakbola, hanya dari pengelolaan klub. Kalau boleh saya amanatkan, ke Plt (Askab PSSI Banyumas) dulu. Kalau ketua DPRD atau bupati bersedia, itu lebih baik. Tapi tentu tak semudah itu membangun prestasi,” katanya.
Sutarno juga menegaskan bahwa keputusannya murni demi kemajuan Persibas, bukan karena ada tekanan atau masalah hukum. Ia bahkan mengklaim selama dua tahun terakhir, tidak ada dana APBD yang dikucurkan ke Persibas.
“Satu sen pun tidak ada APBD, kami pakai dana pribadi saya dan manajer,” ujar dia.
Dalam pernyataannya, Sutarno menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembinaan sepakbola di Banyumas. Ia juga mengingatkan pentingnya komitmen pemerintah daerah jika ingin membawa Persibas berprestasi lebih tinggi.
“Kalau perlu bisa ke Liga 1, tapi semua tergantung komitmen pemerintah daerah,” kata dia.
Sebagai penutup, Sutarno menyatakan bahwa dirinya akan tetap memantau dan membantu Persibas selama masih mampu. “Saya tidak sakit hati legowo, saya besar hati, ikhlas, saya sangat legowo karena itu untuk kemajuan sepakbola Banyumas. Saya tidak ada kepentingan apapun, saya ingin ibadah ke sepakbola Banyumas. Jika dianggap khilaf saya keluarga dan jajaran pengurus mohon maaf kepada semua pihak,” ujarnya.