Purwokerto, Serayunews.com- Setelah ditemukannya ratusan santri terkonfirmasi positif Covid-19 di salah satu pondok pesantren di Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto utara. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas menggelar kesepakatan bersama dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Banyumas untuk melakukan screening kesehatan terhadap sejumlah pondok pesantren (ponpes).
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri lastiono, dimana Pemkab Banyumas melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, melakukan koordinasi langsung dengan FKPP, kemudian melakukan pendekteksian di ponpes.
“Jika ada yang bergejala, maka akan diperiksa lebih lanjut. Mereka yang memiliki gejala seperti Covid-19, pemeriksaan mereka tidak dipondok, jika dinyatakan positif, mereka akan dikarantina,” ujar dia, Senin (28/9).
Sadewo menambahkan, jika memang adanya pihak yang menginginkan karantina tetap di ponpes, Pemkab bisa saja mengizinkannya. Namun, dengan sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh pihak ponpes melalui survey oleh Pemkab.
“Untuk itu, nanti kita akan bentuk tim lagi, mereka akan bertugas untuk survey ke pondok,” kata dia.
Sementara itu menurut Ketua FKPP Kabupaten Banyumas, Muhammad Roqib, pasca ditemukannya ratusan santri terkonfirmasi positif Covid-19. Dirinya meminta ponpes yang tetap menggelar kegiatan agar mematuhi peraturan pemerintah dan juga menerapkan protokol kesehatan yang ada.
“Jauh hari, kami mempunyai program untuk menyelamatkan kyai dan santrinya, dengan membuat panduan ebook dan panduan protokol kesehatan di lingkungan pesantren itu dari kementrian agama. Tidak semuanya sama, karena ada pesantren yang terkait kamar sekian ukuran sekian tidak sesuai dengan jumlah santri yang sangat banyak,” ujarnya.