Cilacap, Serayunews.com-Sekitar 2.861 kepala keluarga terdampak banjir yang melanda wilayah barat Cilacap pada Jumat (28/2). Banjir terjadi di delapan desa di tiga kecamatan, hakni di kecamatan Sidareja, Kedungreja dan Gamdrungmangu.
Untuk kecamatan sidareja ada sebanyak delapan desa terdampak, yakni di Desa Sidareja ada 840 kepala keluarga terdampak, Desa Gunungreja sebanyak 700 kk terdampak, Desa Tegalsari 421 kk terdampak, Tinggarjaya 150 kk tergenang, Sidamulya sebanyak 300 KK tergenang, dan Desa Sudagaran sebanyak 150 KK tergenang banjir.
Untuk Kecamatan Kedungreja ada di Desa Bangunreja dengan sebanyak 150 kk terdampak. Serta Kecamatan Gandrungmangu di Desa Wringinharjo ada sebanyak 150 kk terdampak.
Ketinggian air yang menggenang rumah warga bervariasi, mulai setinggi 40 cm sampai 1 meter.
Tingginya air yang menggenang di dalam rumah, membuat sejumlah warga mengungsi. Sampai Jumat sore sudah ada sebanyak 94 orang warga yang mengungsi. Mereka mengungsi di Musala Koramil Sidareja, ada sebanyak 15 kepala keluarga atau 41 jiwa, Gudang TB Slamet ada 19 kk dengan 48 jiwa, dan Kantor BUMDES Sidareja 3 kk dengan 5 jiwa.
Kepala UPT BPBD Sidareja Agus Sudaryanto mengatakan jika banjir diakibatkan karena intensitas hujan yang tinggi pada daerah pegunungan. Sehingga menyebabkab debit air sungai meninggi.
“Sungai Ciberem sudah tidak muat menampung, jadi melimpas ke anak sungainya seperti sungai Citengah juga meluap sehingga menggenangi rumah warga,” ujarnya.
BPBD sudah melakukan pendataan kepada warga yang terdampak. Serta menyiapkan ada sebanyak delapan titik pengungsian, mulai dari Musala koeamil, Aula Koramil, Balai Desa Sidareja, Pendapa Kecamatan, Gudang toko Slamet, Kantor Penyuluh KB, gedung Panti Asuhan dan SMP IT Sidareja.
Warga RT 4 RW 1 Dusun Cibenon Desa Sidareja Saidah mengatakan jika hujan angin mulai turun sejak Kamis siang sampai malam. Air sudah mulai masuk rumah sejak pukul 16.00 WIB.
“Sehari sebelumnya sudah tergenang, tapi surut. Rumah sudah saya bersihkan malah sore kerendam lagi,” katanya.
Dia akhirnya mengungsi, karena air mulai meninggi, bahkan sampair 80 cm lebih di dalam rumahnya. Sebelum memgungsi, barang-barang elektronik dan lainnya sudah diamankan di atas meja.
“Air sudan masuk pukul 16.00 WIB, dan air sudah naik sampai ke tempat tidur, jadi ngungsi sekitar pukul 20.00 WIB,” katanya.
Dia bersama dengan 14 kepala keluarga lainnya mengungsi di Musala Koramil yang tidak jauh dari rumahnya.
Warga RT 1 RW 1 Desa Gunungreja, Suparmin mengatakan jika meski jalan di depan rumahnya tergenang setinggi 30 cm, air tidak sampai masuk tidak masuk rumah. Dikarenakan, depan rumahnya sudah ditinggikan.
“Rumah-rumah disini sudah ditinggikan, jadi sudah banyak yang tidak masuk ke dalam rumah,” katanya.
Meskipun demikian, ada tetangganya yang rumahnya juga terendam, meski tidak dalam. Dia mengatakan jika Jumat malam tidak hujan, terutama di bagian hulu atau pegunungan, maka air akan segera surut. (ale)